Senin 11 Sep 2017 14:01 WIB

Bank Permata Buka Layanan Jual Beli Obligasi Lewat Internet

Red: Nur Aini
Pialang memantau pergerakan layar Indeks Harga Saham Gabungan di Global Market Bank Permata, Jakarta, Jumat (9\12).
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Pialang memantau pergerakan layar Indeks Harga Saham Gabungan di Global Market Bank Permata, Jakarta, Jumat (9\12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Permata Tbk meluncurkan fitur jual beli surat utang atau obligasi melalui internet banking (E-Bond) untuk mempermudah dan memenuhi kebutuhan layanan investasi masyarakat.

"E-Bond merupakan fitur transaksi online yang dibuat khusus dalam memenuhi kebutuhan investasi obligasi melalui fasilitas internet banking dari Bank Permata," ujar Direktur Retail Banking Bank Permata, Bianto Surodjo di Jakarta, Senin (11/9).

Ia mengatakan bahwa inovasi itu diharapkan dapat mempermudah dan memberikan pengalaman tersendiri bagi investor daIam melengkapi kebutuhan akan produk-produk Wealth Management yang dapat dilakukan di manapun dan kapanpun. "Perkembangan dunia digital semakin menyadarkan kita akan betapa berharganya waktu, Bank Permata ingin menjadi bagian dalam setiap investasi masyarakat. Untuk itu kami meluncurkan layanan E-Bond untuk mempermudah dan mendekatkan transaksi obligasi dalam keseharian," katanya.

Direktur Surat Utang Negara Kementrian Keuangan, Loto Srinaita Ginting mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik layanan E-Bond. Apalagi, saat ini pihaknya sedang mengembangkan penawaran perdana Obligasi Ritel Indonesia (ORI) melalui eletronik. Dalam pelaksanaannya, kata dia, pihaknya akan melibatkan beberapa mitra distribusi yang terdiri dari perbankan, perusahaan efek, dan perusahaan keuangan elektronik atau Fintech yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.

"Kami dalam waktu dekat akan meluncurkan ORI014 di pasar perdana, instrumen itu bisa menjadi pilihan investasi. Kami akan melakukan kemitraan dengan beberapa mitra distribusi," katanya.

Sementara itu, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Samsul Hidayat mengatakan bahwa tambahan fasilitas yang disediakan oleh perbankan untuk mentraksikan surat utang dapat lebih meningkatkan likuiditas pasar di dalam negeri.

"Tambahan fasilitas itu akan membantu transaksi electronic trading platform (ETP) yang sudah disediakan oleh BEI. Platform itu mulai banyak digunakan oleh masyarakat," katanya.

Ia mengemukakan ETP merupakan sebuah fasilitas yang menyediakan layanan pengiriman kuotasi bid dan offer dari partisipan, mengeksekusi kuotasi menjadi transaksi, dan pendistribusian data sebelum perdagangan dilaksanakan (pre-trade) dan data setelah perdagangan dilaksanakan (post-trade) secara elektronik ke pelaku pasar dan publik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement