REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu (6/9), bergerak menguat tipis sebesar satu poin menjadi Rp 13.330 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp 13.331 per dolar AS.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan bahwa pergerakan rupiah bergerak mendatar dengan kecenderungan menguat meski terbatas, pelaku pasar masih menahan diri seraya mencermati perkembangan dari imbas uji coba rudal balistik Korea Utara.
"Permintaan terhadap sejumlah mata uang non safe haven, termasuk rupiah relatif masih stabil meski dibayangi sentimen Korea," katanya di Jakarta, Rabu (6/9).
Ia menambahkan bahwa fluktuasi rupiah turut terbantukan dengan adanya penyelenggaraan International Conference dan Call for Paper (ICCAP) 2017 yang dinilai mampu memperkuat jaringan antara pemerintah, akademisi dan pelaku bisnis khususnya di sektor perdagangan.
Ia mengatakan bahwa agenda ICCAP itu diharapkan dapat membuat barang-barang yang dihasilkan dari Indonesia diterima oleh global, yang pada akhirnya dapat memperkuat nilai tukar rupiah. "Diharapkan sentimen itu dapat menjaga laju rupiah untuk tetap bertahan dalam tren positifnya," katanya.