REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kurs dolar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya pada Selasa (5/9) atau Rabu (6/9) pagi WIB, di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik antara Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK) atau Korea Utara dengan Amerika Serikat.
Korea Utara pada Minggu (3/9) meledakkan bom hidrogen yang dapat dibawa oleh rudal balistik antar benua, Central Television Korea Utara mengumumkan. Ketegangan antara Amerika Serikat dan Korea Utara telah meningkat baru-baru ini, terutama setelah Trump mengatakan bahwa Korea Utara akan menghadapi "api dan kemarahan" jika terus mengancam Amerika Serikat.
Para investor meningkatkan eksposur mereka terhadap sejumlah mata uang safe haven, termasuk yen Jepang dan franc Swiss. Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,24 persen menjadi 92,410 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1905 dolar AS dari 1,1867 dolar AS, dan poundsterling Inggris naik menjadi 1,3027 dolar AS dari 1,2955 dolar AS. Dolar Australia meningkat menjadi 0,7990 dolar AS dari 0,7970 dolar AS.
Dolar AS dibeli 108,79 yen Jepang, lebih rendah dari 110,23 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS juga melemah menjadi 0,9555 franc Swiss dari 0,9649 franc Swiss, dan turun tipis menjadi 1,2382 dolar Kanada dari 1,2394 dolar Kanada.