Selasa 05 Sep 2017 14:35 WIB

Amartha-Jamkrindo Kerja Sama Keamanan Investasi Fintech

Amartha menjalin kerja sama dengan Jamkrindo untuk penjaminan kredit.
Foto: amartha
Amartha menjalin kerja sama dengan Jamkrindo untuk penjaminan kredit.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga pembiayaan Amartha resmi menjalin kerja sama dengan BUMN penjaminan kredit mikro Perum Jamkrindo. Selain memberi keamanan lebih bagi investor Amartha, kerja sama ini pun diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan publik untuk bertransaksi melalui platform peer to peer lending (P2P) di Indonesia.

Founder & CEO Amartha Andi Taufan mengatakan bagi Amartha, kerja sama ini merupakan milestone yang akan memacu Amartha untuk tumbuh dan melayani lebih banyak masyarakat unbanked di Indonesia. "Selama ini kita tahu, mereka sulit mendapatkan pinjaman karena tidak memiliki kelayakan kredit. Dan untuk itulah Amartha hadir mempertemukan mereka dengan investor yang mau berinvestasi sekaligus memberikan dampak sosial. Dengan penjaminan kredit ini maka investor akan semakin percaya dan tidak khawatir untuk menyalurkan dananya melalui Amartha,” kata Andi.

Direktur Bisnis Jamkrindo Bakti Prasetyo mengatakan kerja sama dengan Amartha merupakan peluang yang sangat bagus karena Jamkrindo ingin senantiasa mengikuti perkembangan zaman dan teknologi, khususnya teknologi yang dapat memberi manfaat pada masyarakat unbanked.

Amartha merupakan satu-satunya platform P2P di Indonesia yang menyalurkan pendanaanya pada masyarakat prasejahtera dan unbanked di pelosok Indonesia, sehingga membantu menciptakan inklusi keuangan dan literasi keuangan.

Menggunakan pendekatan pendampingan dan pembiayaan berbasis kelompok yang dilengkapi dengan sistem tanggung renteng, Amartha mampu menjaga tingkat gagal bayar nol persen sepanjang lebih dari tujuh tahun beroperasi. Melalui kerjasama dengan Jamkrindo ini, Amartha ingin memastikan bahwa risiko investasi di Amartha telah dikelola dengan sangat baik dengan proteksi berlapis, mulai dari ikatan sosial (social collateral) hingga penjaminan kredit jika terjadi gagal bayar.

 “Masyarakat unbanked sebenarnya memiliki kemampuan membayar yang tinggi, tapi tidak terjangkau dan perlu diedukasi soal kedisiplinannya. Pendekatan Amartha yang berbasis kelompok menjadi solusinya. Mitigasi risiko yang baik ini membuat kami semakin yakin untuk bekerja sama dengan Amartha,” kata Bakti.

Direktur Pengaturan, Perizinan, dan Pengawasan Fintech OJK Hendrikus Passagi menuturkan fintech harusnya tidak hanya meningkatkan kemudahan dan kecepatan dalam hal akses pendanaan UMKM, namun juga bisa meningkatkan kenyamanan dan keamanan dalam bertransaksi. “Kerja sama Amartha dengan Jamkrindo merupakan langkah berharga dalam mendorong terciptanya ekosistem ekonomi digital Indonesia, yang sekaligus mampu meningkatkan rasa nyaman dan aman, baik bagi para lender maupun borrower sebagai pengguna platform," kata Hendrikus.

Menurut Hendrikus, langkah Amartha diharapkan mampu menjadi contoh yang baik bagi pengembangan industri fintech lending di Tanah Air, dan diharapkan akan menjadi contoh bagi negara-negara lain.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement