REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kurs dolar AS diperdagangkan melemah terhadap mata uang utama lainnya pada Senin (21/8) atau Selasa (22/8) pagi WIB, menjelang simposium tahunan kebijakan Jackson Hole.
Dengan tidak adanya data ekonomi utama yang keluar pada Senin (21/8), para investor sedang menunggu petunjuk dari Ketua Federal Reserve Janet Yellen yang mungkin disampaikan dalam pidatonya dalam sebuah konferensi tahunan bank-bank sentral akhir pekan ini.
Dia diperkirakan akan berbicara mengenai topik stabilitas keuangan pada Jumat (25/8) di simposium tahunan Federal Reserve Bank of Kansas City di Jackson Hole, Wyoming.
Yellen akan bergabung dengan Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Mario Draghi untuk membicarakan tantangan umum yang dihadapi dua bank sentral tersebut.
Pertemuan tersebut dilakukan saat bank sentral AS bersiap untuk mulai mengurangi neracanya yang mencapai senilai 4,5 triliun dolar AS dan Bank Sentral Eropa sedang mempertimbangkan kapan untuk memperlambat pembelian aset berskala besarnya.
Indeks dolar AS, yang mengukur mata uang greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,40 persen menjadi 93,057 pada akhir perdagangan. Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1816 dolar AS dari 1,1758 dolar AS, dan poundsterling Inggris naik ke 1,2899 dolar AS dari 1,2874 dolar AS. Dolar Australia meningkat menjadi 0,7938 dolar AS dari 0,7937 dolar AS.
Dolar AS dibeli 108,75 yen Jepang, lebih rendah dari 109,30 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS juga melemah menjadi 0,9617 franc Swiss dari 0,9654 franc Swiss, dan turun tipis menjadi 1,2568 dolar Kanada dari 1,2569 dolar Kanada.