Selasa 15 Aug 2017 13:18 WIB

Pemerintah Perlu Perkuat Pertumbuhan PDB untuk Dorong Investasi

Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi
Foto: pixabay
Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah perlu untuk lebih memperkuat pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) secara lebih berkelanjutan karena dinilai bakal mendorong kenaikan peringkat layak investasi yang lebih baik bagi Republik Indonesia ke depannya.

Kajian yang dirilis perusahaan perbankan DBS Group Research, Selasa (15/8), menyebutkan rasio investasi-terhadap-PDB yang lebih tinggi namun belum berdampak pada menguatnya pertumbuhan PDB menandakan bahwa Indonesia masih perlu meningkatkan produktivitasnya. Apalagi, saat ini pasar dinilai sedang fokus kepada lembaga pemeringkatan Moody's dan Fitch setelah lembaga S&P telah menaikkan peringat layak investasi Indonesia pada Mei 2017 lalu.

DBS menilai bahwa dengan angka pertumbuhan sekitar 5 persen, perekonomian Indonesia kini masih bertumbuh di bawah potensi yang dimiliki, yang diperkirakan sekitar 6,5 persen.  Untuk itu, tingkat investasi yang meningkat dapat memberikan keunggulan untuk Indonesia, terutama karena rasio investasi terhadap PDB telah meningkat secara gradual di Indonesia dari 29 persen di tahun 2007 hingga 34 persen tahun 2017 lalu.

Pemerintah kini juga telah menggulirkan 15 paket reformasi kebijakan dalam dua tahun terakhir sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas. Perubahan-perubahan tersebut meliputi antara lain berbagai insentif juga telah ditawarkan untuk mendorong sektor manufaktur, yang bertujuan untuk mengurangi ketergantungan yang berlebih terhadap komoditas.

Pemerintah juga dinilai dapat memanfaatkan pengaruh dari status peringkat investasi untuk secara bertahap menurunkan hambatan-hambatan terkait batas kepemilikan asing dalam berbagai sektor industri.

Untuk realisasi investasi di Indonesia saat ini memang dapat dikatakan sebagai positif, karena Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi sepanjang semester pertama 2017 mencapai Rp 336,7 triliun, naik 12,9 persen dibanding capaian pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 298,1 triliun.

Sepanjang Januari-Juni 2017 atau Semester I-2017 realisasi investasi mencapai Rp 336,7 triliun atau 49,6 persen dari target realisasi investasi 2017 sebesar Rp 678,8 triliun. Realisasi penanaman modal asing (PMA) pada periode tersebut sebesar Rp 206,9 triliun dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 129,8 triliun dengan penyerapan tenaga kerja sebesar 345.323 orang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement