REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Republik Fiji menilai Indonesia memiliki potensi besar untuk mengatasi ketimpangan sosial yang terjadi. Hal itu bisa dimulai dari memberdayakan wanita dan anak muda.
"Saya lihat potensi besar Indonesia terutama ada pada wanita dan anak muda. Kita ini kadang suka melupakan perempuan," ujar Menteri Pertanian Republik Fiji, Inia Batikot Seruiratu dalam acara Indonesia Development Forum di Jakarta, Kamis, (10/8).
Dia mengatakan perempuan dan anak muda harus dilibatkan dalam kegiatan perekonomian. Menurut Inia, negara yang hanya memberdayakan pria, maka sama saja dengan memberdayakan individu. Sedangkan, apabila perempuan yang diberdayakan, maka berarti memberdayakan masyarakat. "Jadi kalau mau kurangi ketimpangan, Anda perlu berdayakan anak muda dan perempuan karena mereka yang akan memikul tanggung jawab negara Anda di masa depan, mereka pun punya akses lebih terhadap teknologi," ujar Inia.
Pada kesempatan tersebut, dia juga menyampaikan pentingnya peran petani dan nelayan terhadap pertumbuhan ekonomi. Selama ini, kata dia, beberapa negara suka melupakan dua pekerjaan itu. "Kita perlu berdayakan mereka agar bisa berkontribusi, kita harus beri bantuan untuk layani kebutuhan mereka, tapi bukan memanjakan. Ada perbedaan antara membantu dengan memanjakan," ujar Inia.
Indonesia, kata Inia, jangan hanya berhenti pada ketahanan pangan, melainkan kembangkan pula ketahanan nutrisi dan gizi sehingga ketimpangan bisa dikurangi.