Sabtu 05 Aug 2017 02:08 WIB

Semester 1, Mahaka Radio Catatkan Pendapatan Rp 58 Miliar

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Dwi Murdaningsih
PT Mahaka Radio Integra (MARI) Tbk menargetkan perluasan market share atau pangsa pasar radio musik dan hiburan di Jakarta hingga 65 persen pada 2019 mendatang.
Foto: Halimatus Sa'diyah
PT Mahaka Radio Integra (MARI) Tbk menargetkan perluasan market share atau pangsa pasar radio musik dan hiburan di Jakarta hingga 65 persen pada 2019 mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT. Mahaka Radio Integra (MARI) Tbk mencatatkan pendapatan Rp 58,08 miliar selama semester pertama 2017. Direktur Keuangan MARI Natalina Sindhikara mengatakan, angka itu meningkat sekitar lima persen dibanding capaian di periode yang sama tahun sebelumnya, yakni Rp 55,03 miliar.

"MARI masih tumbuh positif selama semester satu kemarin," ujarnya, dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (4/8).

Natalina menilai, capaian MARI pada semester pertama 2017 tersebut terbilang menggembirakan. Sebab, perusahaan masih dapat tumbuh meski baru saja mengambil alih saham tujuh radio musik dan hiburan di Jakarta.

Pada kuartal kedua lalu, MARI telah mengakuisisi Hot FM dengan kepemilikan saham 99,99 persen serta Kis FM, Mustang FM dan Lite FM dengan masing-masing kepemilikan saham 70 persen. Selain itu, MARI juga memiliki penyertaan modal sebesar 20,8 persen pada PT. Radionet Cipta Karya yang membawahi Prambors FM, Delta FM dan Female Radio.

Presiden Direktur MARI Adrian Syarkawie menambahkan, setelah mengambil alih sebagian saham di tujuh radio yang berbasis di Jakarta tersebut, pihaknya berencana melakukan ekspansi bisnis ke daerah. MARI membidik sejumlah radio di Medan, Makassar dan Bandung. "Kami melihat di daerah tersebut potensinya kuat," ujarnya, dalam kesempatan yang sama.

Namun begitu, Adrian menyebut, realisasi untuk mengakuisisi sejumlah radio di daerah-daerah tidak akan dilakukan dalam waktu dekat. Sebab, MARI saat ini tengah fokus melakukan perluasan pangsa pasar untuk wilayah Jakarta hingga menjadi 65 persen pada 2019 mendatang, dari yang saat ini baru 49 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement