Selasa 01 Aug 2017 20:42 WIB

PTSI Optimistis Capai Target Revenue dan Laba

Rep: Irwan Kelana/ Red: Agung Sasongko
PTSI merayakan HUT ke-26 di Jakarta, Selasa (1/8).
Foto: Dok. PTSI
PTSI merayakan HUT ke-26 di Jakarta, Selasa (1/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Surveyor Indonesia (Persero) sampai dengan Juni 2017, mencapai pendapatan sebesar Rp 401 miliar dengan laba sebelum pajak Rp 73 miliar.  Pendapatan (revenue) tersebut terutama merupakan kontribusi dari sektor migas dan sistem pembangkit  serta  sektor mineral batubara,” kata Direktur Utama PT Surveyor Indonesia (PTSI)  M Arif Zainuddin di sela perayaan HUT ke-26 PTSI di Jakarta, Selasa (1/8).

Arif menambahkan, pencapaian pendapatan itu meningkat  12,6 persen dibandingkan priode yang sama tahun lalu. “Sedangkan pencapaian laba naik 48,4 persen dibandingkan priode yang sama tahun 2016,” ujar Arif.

Arif menyebutkan, target tahun 2017, pendapatan mencapai Rp 1,1 triliun, sedangkan laba ditargetkan mencapai Rp 145 miliar. 

Per semester pertama 2017, pendapatan mencapai  36 persen dari target. Adapun perolehan laba mencapai  sekitar  50 persen persen dari target. “Kami optimistas, target pendapatan dan laba tahun 2017 akan tercapai atau terlampaui,” kata Arif.

Ia mengungkapkan, saat ini PT sudah meneken kontrak Rp 1,8 triliun sampai tahun depan. Khusus sampai akhir tahun ini, nilai kontrak tersebut mencapai Rp 1,1 triliun. “Kami baru saja mengadakan rakor dan kami optimistis mencapai target pendapatan maupun laba. Namun tentu saja, kami harus terus bekerja keras dan meningkatkan efisiensi, dari hari ke hari, bulan ke bulan, agar target pendapatan dan laba tersebut tercapai,” papar Arif.

Ia mengemukakan, dalam menghadapi persaingan usaha, PTSI  melakukan inovasi-inovasi terutama dalam menyajikan pelayanan dan solusi total bagi para pengguna jasa. “Kami telah menyelesaikan perbaikan proses bisnis internal dengan otomasi sistem melalui pemanfaatan teknologi informasi,” ujarnya.

Melihat kinerja Surveyor Indonesia selama ini yang mengalami pertumbuhan kinerja keuangan yang cukup baik, kata Arif, menunjukkan bahwa PTSI merupakan BUMN yang sehat, strategis, dan dinamis. 

Diharapkan, dengan kondisi tersebut, PTSI dapat memantapkan diri sebagai perusahaan independent assurance  nasional yang diakui dunia dalam memberikan solusi menyeluruh kepada pelanggan. “PTSI  bangga menjadi bagian dari pembangunan bangsa. Kami hadir untuk Negeri,” tegas Arif.

Arif menjelaskan,  PTSI kian mantap mencapai visi sebagai perusahaan pemberi jaminan kepastian yang tidak memihak dalam setiap transaksi (independent assurance). ”Pengalaman kami melayani pasar jasa tersebut selama ini menjadi kekuatan utama yang didukung oleh sumber daya manusia yang kuat dalam memberikan pelayanan terbaik bagi para pelanggan,” ujarnya.

 Layanan independent assurance PTSI difokuskan pada empat sektor yaitu: penguatan institusi kelembagaan, infrastruktur, mineral dan batubara, migas dan sistem pembangkit,” tuturnya.

Arif menambahkan, di ulang tahunnya yang ke-26 dengan tema “Surveyor Indonesia Jelajah Nusantara”,  PTSI bangga menjadi bagian dari pembangunan di seluruh Indonesia. PTSI hadir di Nusantara memberikan jasa terbaiknya melalui berbagai proyek stategis,” papar M Arif Zainuddin. N

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement