Selasa 01 Aug 2017 18:13 WIB

Pengambilalihan JPN Diharapkan Terealisasi Awal 2018

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Satya Festyiani
Warga melakukan transkasi menggunakan mesin ATM Himpunan Bank-Bank Milik Ngara (Himbara) di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Ahad (9/10).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Warga melakukan transkasi menggunakan mesin ATM Himpunan Bank-Bank Milik Ngara (Himbara) di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Ahad (9/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Himpunan Bank-bank Negara (Himbara) berharap pengambilalihan perusahaan switching interkoneksi sistem pembayaran Himbara, PT Jalin Pembayaran Nusantara (JPN) dapat terealisasi awal tahun depan. Direktur Operasional Bank Mandiri sekaligus Ketua Tim Penggabungan ATM Himbara Ogi Prastomiyono menjelaskan, saat ini pengelolaan perusahaan switching dilakukan JPN bersama empat bank yakni Bank Mandiri, BNI, BRI, dan BTN.

"JPN tetap jalan 2018 kita siapkan pelan-pelan, sekarang baru personil dari 4 bank dititipkan di JPN. Ada orang Mandiri, BNI BRI, BTN, harapannya 1 Januari nanti di ambil alih," ujar Ogi di Bekasi, Senin (31/7).

Menurutnya, proses perizinan principal JPN untuk melayani nasabah empat bank BUMN telah mendapatkan izin dari Bank Indonesia (BI). Adapun izin yang diberikan yakni interkoneksi sistem pembayaran Himbara di ATM dan debit card di EDC.

Dengan adanya JPN ini, ia berharap ke depannya nasabah tidak perlu menggunakan Visa untuk transaksi debit. Sekarang ini interkoneksi masing-masing bank dan EDC, kata Ogi, masih diperbantukan ke JPN. 

Namun ke depannya, interkoneksi sistem pembayaran dengan JPN ini nantinya akan mengarah pada National Payment Gateway (NPG). "Bank BUMN dulu nanti lewat switching-nya JPN, baru nanti ke NPG," katanya.

Ogi menilai, idealnya kepemilikan daripada JPN dikuasai oleh holding perbankan yang sedang digagas Kementerian BUMN. Sedangkan Telkom sebagai penyedia layanannya hanya akan menyisakan 20 persen saham di perusahaan switching nasional tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement