REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO - Komunitas Pejuang Online merangkul pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk beralih ke bisnis digital. Ditargetkan, pada 2020 Komunitas Pejuang Online dapat menciptakan satu juta pelaku usaha berbasis digital.
Pakar IT dan Marketing, Tanto Surioto selaku Founder Komunitas Pejuang Online mengatakan, Komunitas Pejuang Online merekrut para pelaku UMKM untuk menjadi anggotanya dan membantu untuk mengembangkan bisnis mereka. Para anggota yang kemudian disebut para Pejuang Online akan mendapatkan beberapa fasilitas dan dukungan untuk mengembangkan usaha berbasis digital.
"Kami memberikan dukungan pada banyak hal. Pertama, menciptakan pebisnis online yg sukses mereka hrs punya mental, kami ajarkan mental. Kemudian materi mulai dari memilih produk, distributor, foto yang benar hingga pemasaran. Kami juga mengajarkan manajemen waktu, kurikulumnya ada semua," terang Tanto kepada wartawan di sela-sela acara Silaturahmi Keliling di Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur, di Kabupaten Sidoarjo, Sabtu (29/7).
Ia mencontohkan, market place yang ada saat ini, bisa mengaku memiliki jutaan pelaku bisnis online. Namun sebenarnya yang benar-benar berjualan dan produknya laku hanya 10 persen. "Sisanya mati. Kami mendidik pejuang online benar-benar berbisnis online yang benar," ujarnya.
Saat ini, Komunitas Pejuang Online memiliki sekitar 2.000 anggota yang tersebar di seluruh pelosok tanah air bahkan dari luar negeri. Mereka dikelompokkan menjadi barak-barak dalam grup WhatsApp sesuai dengan domisili masing-masing. Secara rutin, para anggota melakukan diskusi mengenai pengembangan usahanya.
"Keberhasilan Pejuang Online menciptakan para pelaku bisnis online yang sukses dilihat dari membentuk para komandan. Dinas koperasi di semua provinsi butuh agen yang melakukan pembinaan dan pendampingan kepada UMKM. Kami melakukan hal yang sama. Targetnya kami menjadikan mereka komandan. Target kami pada tahun 2020 kami harus menciptakan sejuta pejuang online," ungkapnya.