REPUBLIKA.CO.ID,CIKARANG -- Kementerian Perindustrian menyelenggarakan pendidikan vokasi 3 in 1 yang meliputi pelatihan, sertifikasi kompetensi dan penempatan kerja. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menjelaskan, salah satu bentuk program vokasi 3 in 1 ini yakni pendidikan dan pelatihan operator mesin garmen yang lulusannya akan langsung ditempatkan bekerja pada 10 perusahaan tekstil di Jawa Barat.
Lebih lanjut, Airlangga memaparkan, program tersebut ditargetkan dapat diikuti 22 ribu peserta sampai akhir tahun 2017 mendatang. “Kami berharap, hingga tahun 2019, program diklat ini melibatkan sebanyak 162.000 orang,” ujarnya, saat memberikan sambutan dalam acara Peluncuran Program Pendidikan Vokasi Industri untuk wilayah Jawa Barat di PT Astra Otoparts di Kawasan Industri Greenland Internasional Industrial Center, Cikarang, Jawa Barat, Jumat (28/7).
Acara peluncuran itu dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi sempat bertanya langsung pada salah satu peserta pendidikan vokasi 3 in 1 yang bernama Suparti. Kepada Presiden, wanita berusia 19 tahun itu menuturkan bahwa ia dilatih untuk menjahit celana selama hampir satu bulan. Setelah itu, Suparti akan langsung ditempatkan bekerja di pabrik garmen. "Wah, enak banget ya. Sudah pelatihannya gratis, langsung dapat kerja. Saya juga mau," kata Presiden, berkelakar.
Diklat 3 in 1 itu sendiri merupakan bagian dari Program Pendidikan Vokasi Industri yang diinisiasi Kementerian Perindustrian. Tujuan utama program tersebut yakni untuk menyiapkan tenaga kerja terampil yang mampu meningkatkan kinerja sektor industri dalam negeri.
Jawa Barat menjadi provinsi kedua yang menjadi tempat diluncurkannya program vokasi. Sebelumnya, kegiatan serupa juga telah digelar di Jawa Timur serta Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Selanjutnya, Menperin menargetkan, DKI Jakarta, Banten dan sejumlah provinsi di Sumatra.