Senin 24 Jul 2017 11:04 WIB

Rupiah Menguat Tipis

Seorang petugas teller menghitung mata uang rupiah.    (ilustrasi)
Foto: Republika/ Yogi Ardhi
Seorang petugas teller menghitung mata uang rupiah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin (24/7), bergerak menguat tipis sebesar tiga poin menjadi Rp 13.310 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp 13.313 per dolar AS.

"Kurs dolar AS kembali melemah terhadap mata uang global, termasuk rupiah. Tensi politik AS yang relatif belum kondusif menjadi salah satu faktor yang menjadi penekan dolar AS di pasar global," kata Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta di Jakarta, Senin (24/7).

Ia menambahkan bahwa pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada pekan ini yang diperkirakan belum akan menaikkan suku bunga acuan AS (Fed Fund Rate), juga turut menekan dolar AS. Dari dalam negeri, lanjut dia, sentimen negatif domestik mengenai pelebaran defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mulai diimbangi oleh komitmen pemerintah dalam mendorong belanja infrastruktur.

"Sentimen yang relatif kondusif membuka peluang bagi nilai tukar rupiah melanjutkan penguatannya di perdagangan awal pekan ini (24/7)," katanya.

Analis Monex Investindo Futures Putu Agus Pransuamitra menambahkan bahwa sentimen mengenai suku bunga acuan Bank Indonesia (BI 7-Day Repo Rate) yang dipertahankan di level 4,75 persen juga masih direspon positif pelaku pasar uang. "Keputusan Bank Indonesia untuk mempertahankan BI 7-day Reverse Repo Rate sesuai dengan perkiraan banyak pihak," katanya.

Di sisi lain, lanjut dia, lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings yang mempertahankan status layak investasi (investment grade) atas Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada level BBB- (triple B minus) dengan outlook positif juga menjadi salah satu faktor yang menjaga fluktuasi rupiah di area positif.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement