Ahad 23 Jul 2017 20:40 WIB

Sudah Dua Hari 'Ayam Jago' Menghilang dari PS Induk

Rep: Ali Yusuf/ Red: Agus Yulianto
Pekerja mengangkat karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Kamis (13/4).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Pekerja mengangkat karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Kamis (13/4).

REPUBLIKA.CO.ID, CIPINANG -- Toko Beras Jatisari di Pasar Induk Cipinang, terlihat tidak ada aktivitas bongkar muat beras, pada Ahad, (23/7). Padahal, karyawan di sejumlah toko di sebelahnya terlihat sibuk menurun dan menaikan beras ke dalam mobil truk.

Rasmin, pria asli Bogor, Jawa Barat ini mendengar, jika toko tempatnya bekerja sedang ada masalah dengan kepolisian. Hanya saja, dirinya mengaki tak mengetahui persoalan apa yang membelit pemilik toko tempatnya bekerja.

"Banyak orang yang bilang Jatisari lagi kena kasus, tapi kasusnya apa nggak ngerti. Saya mah cuma kuli di sini," kata Rasmin dengan logat sunda kental.

Di Pasar Induk Cipinang, Toko Jatisari berada di Blok 1 A 12 a. Di pasar ini, Toko Jatisati adalah satu-satunya yang menjual beras merek cap Ayam Jago. Toko lain di pasar induk ini tidak ada yang menjual beras dengan merek yang sama Ayam Jago. "Kalau kita jual sama nanti kena sanksi," kata Dewi pekerja Toko Beras Surya Jaya saat di temui Republika.co.id.

Merek cap Ayam Jago beberapa hari ini menjadi sorotan di media massa pasca-Bareskrim Polri menggerebek gudang beras milik PT Indo Beras Unggul di Jl Rengas, Karangsambung, Kedungwaringin, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (20/7). PT itu digerebeg karena didugaan bermain curang dengan mengubah gabah yang dibeli seharga Rp 4.900 dari petani dan menjadikannya beras bermerek.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement