Kamis 20 Jul 2017 12:35 WIB

Sumatra Barat Jadi Tuan Rumah Forum Investasi Regional

Rep: Halimatus Sadiyah/ Red: Qommarria Rostanti
Wisatawan mengunjungi objek wisata Pantai Padang, Padang, Sumatra Barat, Senin (12/12).
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Wisatawan mengunjungi objek wisata Pantai Padang, Padang, Sumatra Barat, Senin (12/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Provinsi Sumatra Barat akan menjadi tuan rumah dalam Forum Investasi Regional atau Regional Investment Forum (RIF). Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada 15 hingga 17 Oktober.

Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal BKPM, Himawan Hariyoga mengatakan, Sumatra Barat dipilih karena memiliki berbagai potensi pariwisata. Potensi ini diyakini mampu menarik modal dari investor asing. "Pariwisata memang menjadi sektor prioritas yang ditampilkan dalam kegiatan Regional Investment Forum yang merupakan inisiatif BKPM," ujarnya lewat keterangan tertulis, Kamis (20/7).

Forum tersebut akan dimanfaatkan untuk memaparkan peluang investasi dari 10 destinasi wisata unggulan di Indonesia yang ditargetkan dapat menjadi "Bali Baru". Himawan mengatakan, destinasi-destinasi wisata tersebut antara lain Kepulauan Seribu, Danau Toba, Borobudur, Tanjung Lesung, Tanjung Kelayang, dan Bromo. Selain itu, beberapa destinasi Sumatra Barat lainnya juga ditawarkan seperti Kawasan Wisata Terpadu Gunung Padang dan Taman Laut Mandeh.

"Investasi yang diharapkan masuk adalah investasi di infrastruktur penunjang pariwisata seperti hotel dan bidang usaha lainnya," kata dia.

Selama persiapan menjelang RIF, pemerintah akan melakukan penjajakan dengan sejumlah investor yang sudah menyatakan ketertarikannya menanamkan modal di Sumatra Barat. Dengan memilih lokasi penyelenggaraan di Padang, pemerintah terus berupaya meningkatkan realisasi investasi di luar Pulau Jawa. Dari data BKPM per triwulan pertama 2017, porsi investasi di luar Pulau Jawa mencapai 45,4 persen sebesar Rp 75,3 triliun. Angka itu meningkat dari tahun sebelumnya yakni 44,9 persen atau sebesar Rp 65,8 triliun.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement