Selasa 18 Jul 2017 05:54 WIB

Uni Emirat Arab Minati Investasi di Sektor Penerbangan

Suasana Terminal Keberangkatan 1B Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, jelang lebaran 2017, Senin (19/6).
Foto: Republika/Ronggo Astungkoro
Suasana Terminal Keberangkatan 1B Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, jelang lebaran 2017, Senin (19/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Uni Emirat Arab (UEA) meminati berinvestasi pada sektor penerbangan di Indonesia. UEA berencana menambahkan jadwal penerbangan menuju UEA maupun sebaliknya.

"Indonesia negara besar, masyarakatnya banyak, sehingga menjadi target yang menguntungkan untuk investasi. Bahkan salah satu lalu lintas penerbangan terpadat dalam sehari adalah penerbangan menuju Indonesia atau sebaliknya," kata Asisten Sekretaris Umum Kamar Dagang dan Industri UEA Mohamed Al Nuaimi, Senin (17/7).

Nuami mengatakan, jika pada waktu tertentu, penerbangan dari Indonesia bisa mencapai enam kali sehari menunjukkan animo masyarakat Indonesia sungguh berpotensi menjadi investasi yang menjanjikan.

Lebih lanjut dia menjelaskan, investasi sektor penerbangan secara detail belum disebutkan secara pasti. Namun bisa jadi dalam penambahan armada pesawat, penambahan maskapai penerbangan, bahkan pembangunan bandar udara.

Menurut Nuaimi konsep investasi ini masih bersifat terbuka, sehingga industri yang detail dapat dibicarakan lebih lanjut.

"Sektor penerbangan pasti juga akan berpengaruh pada pariwisata, dan pasti akan meningkatkan jumlah kunjungan turis mancanegara. Yang jelas investasi ini harus sama-sama menguntungkan, kami siapkan dana berapa saja yang dibutuhkan," katanya.

Kamar Dagang dan Industri Uni Emirat Arab (UEA) bahkan menyatakan siap memberikan investasi senilai 2 miliar dolar AS tiap proyek di Indonesia demi keuntungan kedua negara.

"Asalkan proyek tersebut jelas dan berjangka panjang, investasi senilai 2 miliar dolar AS bukanlah masalah bagi kami, kalau perlu lebih," kata Nuaimi.

Nuaimi mengatakan Indonesia adalah negara yang besar, serta memiliki banyak sekali potensi yang bisa digali untuk kebaikan kedua negara. Ia menilai pemerintah Indonesia juga telah bekerja dengan baik untuk mendatangkan serta memfasilitasi para investor dari luar negeri.

Beberapa sektor yang diminati, antara lain perdagangan, energi dan sumber daya mineral, pariwisata, dan lalu lintas udara."Untuk sektor energi, kami sudah memulainya, terutama di sektor energi terbarukan, seperti pembangunan pembangkit tenaga angin dan surya," kata Nuaimi.

Dia menjelaskan sistem investasi bersifat terbuka, artinya tidak hanya kepada Pemerintah Indonesia, namun juga industri swasta lokal yang memungkinkan untuk dikerjakan bersama.

Ia menegaskan, asalkan ide yang disampaikan visioner serta realistis, maka UEA akan mendukung program tersebut dengan berbagai cara, salah satunya melalui suntikan dana besar.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement