Rabu 05 Feb 2025 17:24 WIB

Sebut Penyaluran LPG 3 kg Sudah Lancar, Zulhas Ingatkan Pengecer Jangan Mainkan Harga

Pasokan LPG 3 kg saat ini diklaim sudah aman.

Rep: Frederikus Dominggus Bata/ Red: Friska Yolandha
Warga mencari tabung gas elpiji subsidi 3 kilogram di kawasan Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (4/2/2025).Salah satu warga menuturkan, kebijakan larangan terkait penjualan gas elpiji subsidi di warung eceran membuat warga kesulitan mencari gas untuk kebutuhannya. Wati (54) mengaku telah mendatangi hampir lima agen penjual tabung gas subsidi di kawasan tersebut dan hasilnya nihil. Ia menuturkan, dampak dari kebijakan tersebut membuat sebagian warga kesulitan untuk menjalankan usaha dan kebutuhan masak sehari-hari.  Mengenai hal tersebut,  Pemerintah kembali mengizinkan warung pengecer untuk membuka layanan penjualan gas subsidi 3 kilogram yang nantinya akan dijadikan sebagai sub agen.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Warga mencari tabung gas elpiji subsidi 3 kilogram di kawasan Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (4/2/2025).Salah satu warga menuturkan, kebijakan larangan terkait penjualan gas elpiji subsidi di warung eceran membuat warga kesulitan mencari gas untuk kebutuhannya. Wati (54) mengaku telah mendatangi hampir lima agen penjual tabung gas subsidi di kawasan tersebut dan hasilnya nihil. Ia menuturkan, dampak dari kebijakan tersebut membuat sebagian warga kesulitan untuk menjalankan usaha dan kebutuhan masak sehari-hari. Mengenai hal tersebut, Pemerintah kembali mengizinkan warung pengecer untuk membuka layanan penjualan gas subsidi 3 kilogram yang nantinya akan dijadikan sebagai sub agen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) dan Menteri Perdagangan, Budi Santoso meninjau stok LPG 3 kg di sub pangkalan dekat Pasar Klender, Jakarta Timur, Rabu (5/2/2025). Menko Pangan dan Mendag didampingi Direktur Logistik dan Infrastruktur PT Pertamina (Persero), Alfian Nasution, Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo, serta Direktur Manajemen Risiko, Rahman Pramono Wibowo.

"Jadi alhamdulillah gas (LPG 3 kg) sudah lancar, setelah ada perintah Bapak Presiden, dikembalikan seperti semula," kata Zulhas di sela meninjau harga sejumlah komoditas pangan dan gas LPG 3 kg di Pasar Klender, Jakarta Timur, dalam keterangan resmi Pertamina. 

Baca Juga

Menko Pangan mengingatkan kepada para pengecer, yang kini berstatus sub pangkalan, agar tidak mempermainkan harga dan stok LPG 3 kg.

"Gas (LPG 3 kg) itu kan menyangkut hajat hidup orang banyak, memang harus kita perhatikan betul, karena itu jangan sampai ada yang main-main ya soal gas," pungkas Zulhas.

Pada kesempatan yang sama, Abdullah selaku pengecer yang telah menjadi Sub Pangkalan di daerah pasar Klender mengaku  terbantu dengan adanya kebijakan ini. Dirinya dapat melakukan penjualan LPG 3 Kg seperti biasa.

"Alhamdulillah, setelah berubah dari pengecer ke Sub-Pangkalan sekarang sudah mulai lancar lagi,” ujarnya.

Abdullah mengatakan dirinya bersyukur distribusi sudah kembali lancar. “Setelah ada kebijakan baru dan sekarang menjadi Sub-Pangkalan, alhamdulillah dari segi barang juga semakin lancar. Stoknya ada dan tersedia,” tambahnya.

Secara terpisah, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari mengatakan pasca difungsikannya pengecer menjadi sub pangkalan, terpantau kondisi berangsur normal. 

"Kami terus memantau kondisi lapangan untuk memastikan LPG 3 kg tersalurkan hingga ke sub pangkalan, sehingga masyarakat dapat membeli sesuai kebutuhan," ujar Heppy.

Jika masyarakat masih menemukan kendala terkait LPG 3 Kg, masyarakat dapat menghubungi Pertamina Call Center 135. Saat mengunjungi Pekanbaru, Riau, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia mengatakan, Kementerian ESDM berkoordinasi dengan Pertamina Patra Niaga akan membentuk badan khusus mengawal distribusi gas melon di lapangan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement