REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF menyalurkan pinjaman sebesar Rp 4,25 triliun sepanjang semester I-2017 atau telah mencapai 74,56 persen dari target 2017 Rp 5,7 triliun.

"Minat berbagai institusi penyalur kredit pemilikan rumah (KPR) untuk memperoleh pendanaan di 2017 semakin meningkat," kata Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo saat jumpa pers di Jakarta, Jumat (14/7).

Menurut Ananta, pihaknya terus membuka peluang untuk bersinergi dengan berbagai institusi demi mendukung program kepemilikan rumah yang layak dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia. Hal tersebut, lanjut dia, merupakan realisasi dari rencana kerja di tahun ini dalam memperluas target penyaluran pinjaman, baik kepada Bank Pembangunan Daerah (BPD) maupun perusahaan pembiayaan.

Untuk pembiayaan, SMF telah bekerja sama dengan satu bank umum, enam bank syariah, 11 BPD dan tiga perusahaan pembiayaan. Secara kumulatif, total akumulasi dana yang dialirkan dari pasar modal ke sektor pembiayaan perumahan dari 2006 sampai dengan Juni 2017 mencapai Rp 32,64 triliun.

Jumlah tersebut terdiri atas pembiayaan sebesar Rp 24,49 triliun di mana sebanyak Rp 13,5 triliun disalurkan untuk KPR Program (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan atau FLPP dan Subsidi Selisih Bunga atau SSB). Sedangkan untuk sekuritisasi sendiri mencapai Rp 8,15 triliun. Dana yang telah dialirkan tersebut telah membiayai 672.109 debitur

Sementara itu, dari sisi pendapatan, sepanjang semester satu SMF mencatat pendapatan Rp 575 miliar, atau naik 29,34 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 464 miliar. Sedangkan untuk laba bersih, SMF membukukan laba sepanjang semester satu mencapai Rp 213 miliar atau sudah mencapai 59,54 persen dari target sepanjang 2017 Rp 359 miliar.

Ikuti Whatsapp Channel Republika