REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk meraup dana dari pasar modal sebesar Rp 5 triliun dalam rangka penerbitan Obligasi Berkelanjutan III Tahap I 2017.
Direktur Utama BTN Maryono di Jakarta, Rabu, merencanakan dana dari penerbitan obligasi tersebut akan digunakan untuk mendongkrak penyaluran kredit, terutama Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Pendanaan dari obligasi tersebut juga kata Maryono akan mendorong target pertumbuhan penyaluran kredit BTN tahun ini sebesar 21-22 persen (yoy).
"Obligasi kami mendapat sambutan baik, terutama dari Dana Pensiun yang mencatatkan pembelian terbanyak," ujar dia dalam keterangan tertulis.
Adapun pertumbuhan nilai kredit KPR BTN per Juni 2017 sebesar 13 persen secara tahunan (year on year) dibandingkan Juni 2016.
Obligasi Berkelanjutan III Bank BTN Tahap I 2017 diterbitkan dalam empat seri dan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 14 Juli 2017.
Adapun untuk besaran kupon Seri A bertenor tiga tahun berbunga tetap sebesar 8,3 persen, Seri B yang bertenor lima tahun, tingkat bunganya sebesar 8,5 persen dan Seri C yang bertenor tujuh tahun memiliki tingkat bunga tetap sebesar 8,7 persen, kemudian Seri D yang bertenor 10 tahun memiliki tingkat bunga tetap sebesar 8,90 persen.
Dari empat seri tersebut, Seri A dan Seri D mencatatkan masing-masing penyerapan Rp 1,466 triliun dan Rp 1,386 triliun, sementara Seri B sebesar Rp 1,295 triliun dan Seri C sebesar Rp 853 miliar.
Adapun bunga obligasi akan dibayarkan setiap triwulan sesuai dengan tanggal pembayaran masing-masing bunga Obligasi. Pembayaran bunga Obligasi pertama akan dibayarkan pada 13 Oktober 2017.
Penerbitan obligasi ini merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Bank BTN dengan target senilai Rp10 triliun. Obligasi ini diberikan rating idAA+ (Double A Plus) oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Untuk penerbitan surat berharga ini, Bank BTN menunjuk PT BCA Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT CIMB Sekuritas Indonesia, PT Danareksa Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Indo Premier Sekuritas, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, dan PT Trimegah Sekurtias Indonesia Tbk dan PT Mandiri Sekuritas. sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi.