REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kurs dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada Selasa (11/7) atau Rabu (12/7) pagi WIB. Pelemahan dolar AS karena para investor mempertimbangkan sejumlah data ekonomi terakhir dari negara tersebut.
Jumlah lowongan pekerjaan turun menjadi 5,7 juta pada hari kerja terakhir Mei, Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan pada Selasa (11/7), gagal memenuhi ekspektasi pasar. Selama sebulan, perekrutan pegawai meningkat menjadi 5,5 juta dan pemutusan hubungan kerja meningkat menjadi 5,3 juta.
Sementara itu, Indeks Optimisme Usaha dari Federasi Nasional Usaha Kecil Independen merosot ke 103,6 pada Juni dari 104,5 pada Mei.
Indeks Dolar AS, yang mengukur mata uang greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,32 persen menjadi 95,719 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1475 dolar AS dari 1,1408 dolar AS, dan pound Inggris turun menjadi 1,2853 dolar AS dari 1,2886 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia bertambah menjadi 0,7642 dolar AS dari 0,7608 dolar AS.
Dolar AS dibeli 113,83 yen Jepang, lebih rendah dari 114,07 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9631 franc Swiss dari 0,9652 franc Swiss, dan naik tipis menjadi 1,2920 dolar Kanada dari 1,2881 dolar Kanada.