Selasa 11 Jul 2017 23:39 WIB

Survei BI: Keyakinan Konsumen Terhadap Ekonomi Turun

Red: Nur Aini
 Logo Bank  Indonesia, Bank Indonesia
Foto: Reuters/ Iqro Rinaldi
Logo Bank Indonesia, Bank Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia melalui surveinya menyimpulkan keyakinan konsumen terhadap perekonomian domestik pada Juni 2017 menurun dibanding Mei 2017 karena ketersediaan jumlah lapangan kerja, tetapi indeks persepsi konsumen yang sebesar 122,4 poin masih dalam rentang optimistis.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara dalam Survei Konsumen mengatakan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) menurun 3,5 poin menjadi 122,4 poin karena tingkat persepsi masyarakat terhadap ketersediaan lapangan kerja yang menurun 8,3 poin menjadi 96,6 poin.

"Persepsi konsumen terhadap terbatasnya ketersediaan lapangan kerja pada saat ini maupun dalam enam bulan mendatang membuat keyakinan konsumen melemah," ujar Tirta di Jakarta, Selasa malam (11/7).

Survei Konsumen dilakukan Bank Sentral setiap bulannya terhadap 4600 rumah tangga di 18 kota besar di Indonesia. Dengan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Juni 2017 sebesar 122,4 poin, maka rata-rata IKK pada trwulan II 2017 (April-Juni) sebesar 124 poin, atau meningkat dibandingkan triwulan I 2017 (Januari-Maret) yang sebesar 118 poin.

Tirta merinci menurunannya keyakinan konsumen terjadi di tujuh kota dengan penurunan terbesar di Makassar, Sulawesi Selatan yakni melorot 18,8 poin dan Banten yang turun sebesar 14,3 poin. Terkait kondisi ekonomi saat ini, BI mencatat mayoritas konsumen hanya meragukan terhadap ketersediaan lapangan kerja. Indikator lain seperti indeks penghasilan menunjukkan peningkatan sebesar tiga poin menjadi 127 poin karena diterimanya Tunjangan Hari Raya (THR) dan meningkatnya pendapatan usaha.

Kenaikan penghasilan tersebut juga diikuti dengan meningkatnya pembelian barang tahan lama pada Juni 2017 sebesar 1,5 poin menjadi 117,5 poin, kata Tirta. Sementara itu, tekanan kenaikan harga pada tiga bulan mendatang diperkirakan Bank Sentral menurun, yang terindikasi dari Indeks Ekspektasi Harga yang lebih rendah 13,1 poin dibanding survei bulan sebelumnya, menjadi 163,9 poin. Namun, tekanan kenaikan harga pada enam bulan mendatang diperkirakan sedikit meningkat sebagaimana terindikasi dari indeks yang naik 1,0 poin dari bulan sebelumnya menjadi 167,5 poin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement