Kamis 29 Jun 2017 03:06 WIB

Jasa Marga Tunggu Keputusan Soal Penggunaan Uang Elektronik

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Budi Raharjo
Pengendara menggunakan e toll card saat masuk gerbang tol.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pengendara menggunakan e toll card saat masuk gerbang tol.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Jasa Marga Persero, Desi Aryani mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih menunggu keputusan regulator terkait apakah semua gerbang tol akan memakai uang elektronik atau tidak. Hal ini merujuk pada keputusan Kementerian PUPR dan Bank Indonesia terkait penggunaan uang elektronik pada gerbang tol agar lebih mempermudah para pengguna jalur tol.

"Kami masih menunggu kebijakan regulator nanti. Ini masih kita evaluasi," ujar Desi saat dihubungi Republika, Rabu (28/6).

Desi mengatakan saat ini Jasa Marga sendiri sudah menyiapkan Gerbang Tol Otomatis atau GTO yang sudah beroperasi sejak lama. Namun, memang sebagian tol masih menyediakan loket manual bagi para pengendara yang tidak menggunakan uang elektronik.

"Saat ini pun semua gerbang tol Jasa Marga sudah memakai GTO juga, tapi efektifnya soal wacana penggunaan uang elektronik secara keseluruhan masih dibicarakan," ujar Desi.

Namun, Desi mengatakan antusiasme warga terhadap penggunaan uang elektronik memang ada. Hal ini mengingat cepatnya waktu transaksi yang dibutuhkan dan meminimalisir kesalahan dalam bertransaksi.

Ia menjelaskan pada mudik lebaran kemarin penggunaan uang elektronik pada gerbang gerbang tol keluar dari Jakarta juga sudah mencapai 30 persen. Ia mengatakan, hal ini juga didukung dengan fasilitas diskon yang diberikan pemerintah dan jasa marga.

"Kalau yang kemarin mudik ini kan memang untuk memperlancar jalan, jadi agar tidak terjadi penumpukan pada gerbang tol. Ini cukup efektif juga," ujar Desi.

Rencananya, mulai Oktober 2017 mendatang seluruh Gerbang Tol yang dioperasikan Jasa Marga akan efektif menggunakan uang elektronik. Hal ini sesuai dengan kebijakan yang dibuat oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Bank Indonesia agar transaksi dapat dilakukan secara lebih cepat dan mudah.

Implementasi program ini dilakukan bekerjasama dengan Badan Usaha Jalan Tol dan perbankan yang partisipasi dalam elektronifikasi pembayaran jalan tol. Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardoyo mengatakan, pihaknya akan membuat standardisasi yang memungkinkan semua bank ikut memanfaatkan uang elektronik untuk transaksi di jalan tol.

"Kita semua ingin perbankan bisa ikut dalam sistem pembayaran ini sejalan dengan national payment gateway. Jadi nanti semua perbankan maupun bukan bank penerbit kartu, punya standar dalam sistem pembayaran elektronik di jalan tol," awal Juni silam.

INTAN

sumber : Center
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement