REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- PT Gudang Garam Tbk Kediri, Jawa Timur, membagikan dividen sebesar Rp 5 triliun lebih atau sebesar Rp 2.600 per saham untuk tahun buku 2016.
"Dividen tahun ini sama dengan dividen tahun lalu yaitu Rp 2.600 per lembar saham," kata Direktur PT Gudang Garam Tbk Heru Budiman kepada wartawan setelah rapat umum pemegang saham (RUPS) yang diikuti jajaran direksi serta pemegang saham di Hotel Grand Surya Kediri, Jawa Timur, Sabtu (17/6).
Ia juga mengatakan industri rokok sejak 2016 hingga saat ini mengalami penurunan kecil. Salah satunya karena adanya yang harus dipenuhi terlebih dahulu, misalnya adanya perbaikan.
Selain itu, ia mengatakan dalam sektor lainnya misalnya biaya hidup, transportasi, ataupun bahan pokok meningkat. Namun, untuk keputusan pemerintah terkait dengan kenaikan tarif dasar listrik, ia menyebut, untuk listrik bukan komponen yang besar, melainkan cukai yang terbesar.
"Kenaikan listrik bukan komponen yang besar. Item yang terbesar adalah cukai yang mencapai sekitar 60-70 persen, jadi itu kenaikan yang terbesar di rokok dari cukai, dan ini berakibat pada penurunan laba bersih," katanya.
Walaupun dividen yang dibagikan tetap dan cukai naik, kata dia, penjualan tetap baik. Pada 2016, penjualan domestik hingga 72 miliar batang sementara ekspor hingga empat miliar batang. Sementara, pada 2015, penjualan domestik 74 miliar batang dan ekspornya hingga tiga miliar batang.