Rabu 14 Jun 2017 17:45 WIB

Pendapatan Industri Asuransi Jiwa Tumbuh 16,4 Persen

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Nidia Zuraya
Ilustrasi Asuransi Jiwa
Foto: pixabay
Ilustrasi Asuransi Jiwa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat, perusahaan-perusahaan asuransi anggota pada tiga bulan pertama tahun 2017 ini, menunjukkan sinyal yang semakin positif bagi pertumbuhan bisnis asuransi jiwa nasional. Secara keseluruhan, total pendapatan industri asuransi jiwa mencatat kenaikan sebesar 16,4 persen.

''Ini memberikan gambaran kinerja yang baik pada kuartal I di tahun 2017,'' kata Ketua Umum AAN Hendrisman Rahim, dalam konferensi persnya, di Jakarta, Rabu (14/6).

Menurut dia, pertumbuhan ini sekaligus memperlihatkan bahwa selain pertumbuhan ekonomi nasional yang terus menunjukkan perbaikan, tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya asuransi jiwa juga turut meningkat. Ia mengatakan, keseluruhan Total Pendapatan Industri Asuransi Jiwa di awal tahun 2017 mengalami pertumbuhan.

Total pendapatan (income) industri asuransi jiwa pada kuartal pertama 2017, mencatat pertumbuhan industri sebesar 16,4 persen, dari Rp 48,94 triliun pada 2016 menjadi Rp 56,96 triliun pada 2017.

Total pendapatan premi merupakan kontributor terbanyak atas total pendapatan industri asuransi jiwa, yakni sebesar 75,8 persen. Pertumbuhan total premi bisnis baru dan dan total premi lanjutan yang meningkat, berimbas pada peningkatan total pendapatan premi sebesar 25,5 persen pada kuartal pertama 2017, menjadi Rp 43,17 triliun dibandingkan periode yang sama tahun 2016 sebesar Rp 34,40 triliun.

AAJI mencatat, pertumbuhan total pendapatan premi didorong oleh meningkatnya pendapatan premi dari saluran distribusi bancassurance yang meningkat sebesar 47,5 persen dan berkontribusi sebesar 40,0 persen.

Saluran keagenan turut mengalami pertumbuhan sebesar 11,996 dengan kontribusi 39,2 persen, disusul oleh saluran distribusi alternatif yang juga meningkat 18.6 persen dan berkontribusi sebesar 20,9 persen pada kuartal pertama 2017.

Terkait investasi, Hendrisman menjelaskan bahwa jumlah investasi pada kuartal pertama 2017 mengalami peningkatan sebesar 21,3 persen atau Rp 420,82 triliun. Kenaikan jumlah investasi ini merupakan kontributor utama dari kenaikan pada Total Aset menjadi sebesar 19,8 persen atau senilai Rp 475,7S triliun, melesat cukup tinggi dibanding pencapaian periode yang sama tahun 2016 sebesar Rp 397,25 triliun.

Berdasarkan pencapaian pertumbuhan ini, terlihat bahwa industri asuransi jiwa terus tumbuh melalui komitmen para anggota dan peningkatan literasi yang terus digalakkan terhadap masyarakat Indonesia. ''Kami optimis kinerja industri asuransi jiwa akan meningkat signiiikan di sepanjang tahun 2017 nantinya,'' ujar Hendrisman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement