Selasa 13 Jun 2017 11:07 WIB

Rupiah Bergerak Menguat

Mata uang rupiah menguat.
Foto: REUTERS/Garry Lotulung
Mata uang rupiah menguat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa (13/6), bergerak menguat 25 poin menjadi Rp 13.283 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp 13.308 per dolar AS.

"Konsistensi penguatan harga komoditas menjaga pergerakan rupiah terhadap dolar AS," kata ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta di Jakarta, Selasa (13/6).

Terpantau harga minyak jenis WTI Crude menguat 0,43 persen menjadi 46,28 dolar AS per barel, dan Brent Crude naik 0,41 persen menjadi 48,49 dolar AS per barel. Kendati demikian, lanjut Rangga Cipta, pelaku pasar tetap waspada mengenai fluktuasi harga minyak itu mengingat konflik di Timur Tengah masih membuat ketidakpastian terhadap strategi pemangkasan produksi oleh anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC).

"Situasi itu masih menjadi salah satu faktttor penahan harga minyak mentah lebih tinggi," katanya.

Di sisi lain, lanjut Rangga, ekspektasi kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS atau Fed Fund Rate (FFR) dalam Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada 13-14 Juni ini juga cukup masih tinggi. "Walaupun data ekonomi AS belum begitu solid, Ketua The Fed Janet Yellen belum menunjukkan pandangan yang pesimis," katanya.

Sementara itu,analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan bahwa jelang pertemuan Bank Sentral AS atau The Fed, laju rupiah cenderung bergerak dalam kisaran terbatas. Pelaku pasar cenderung selektif dan berhati-hati dalam bertransaksi.

"Rupiah diharapkan tetap berada dalam area positif meski perlu diantisipasi pergerakannya menjelang pertemuan The Fed," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement