REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian menargetkan pertumbuhan Industri Kimia, Tekstil dan Aneka (IKTA) mencapai 5,4 persen sepanjang 2017. Dirjen IKTA Kemenperin Achmad Sigit Dwiwahjono optimistis target tersebut dapat tercapai karena akan ada dorongan dari arus investasi masuk serta ekspansi di sektor strategis tersebut.
"Apalagi dengan adanya program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sehingga membuat investasi di sektor ini menarik dan berbagai proyek masih jalan terus," ujarnya, lewat keterangan tertulis pada Republika.co.id, Jumat (10/6).
Kemenperin mencatat, industri kimia dan barang dari bahan kimia memberikan kontribusi pertumbuhan paling besar dibandingkan sektor IKTA lainnya, yakni sebesar 10,40 persen. Adapun pertumbuhan IKTA pada kuartal pertama tahun 2017 tercatat 5,16 persen atau naik 0,05 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2016.
Meski industri kimia menunjukkan pertumbuhan yang paling positif, sambung Sigit, Kemenperin juga memacu pengembangan industri lainnya agar dapat meningkatkan pertumbuhannya masing-masing.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, Kemenperin memprioritaskan percepatan pembangunan industri petrokimia di dalam negeri pada tahun 2017. Sebab, sektor strategis ini berperan penting sebagai pemasok bahan baku bagi banyak manufaktur hilir seperti industri plastik, tekstil, cat, kosmetika hingga farmasi.
“Untuk itu, kami mendorong investasi industri petrokimia agar bisa terealisasi tahun ini. Apalagi, pabrik petrokimia terakhir dibangun pada tahun 1998,” ungkapnya.