REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sejumlah produk asal Indonesia berhasil menguasai pangsa pasar luar negeri, seperti Nigeria. Kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pun menunjukkan salah satu produk mie instan asal Indonesia yang sudah beroperasi di Nigeria dan menguasai pasar dari produk tersebut.
“Saya juga melakukan pertemuan dengan 14 perusahaan Indonesia yang sudah beroperasi di Nigeria, dan sebagian besar dari mereka itu pasarnya menguasai pasar dari produk-produk itu,” kata Retno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (8/6).
Produk mie instan yang dikemas dengan bungkus dan ukuran yang berbeda itu, kata Retno, memang berkembang cukup besar di Nigeria dan memiliki peluang pasar yang cukup baik. Di Nigeria, Menlu Retno juga melakukan pertemuan bilateral dengan Plt Presiden dan juga perusahaan-perusahaan swasta.
Sejumlah kerja sama antardua negara pun dijajaki, di antaranya yakni penjualan gerbong kereta api serta upaya untuk meningkatkan kerjasama perdagangan. Menurut Retno, selama ini perdagangan antara Indonesia-Nigeria tidak dilakukan secara langsung melainkan menggunakan pihak ketiga. Indonesia-Nigeria kemudian membentuk Preferential Trade Agreement (PTA), mengingat Nigeria merupakan pasar yang cukup besar bagi Indonesia. “Oleh karena itu, kita ingin melakukan perdagangan yang sifatnya langsung. Termasuk perdagangan di bidang migas,” kata dia.
Kerja sama perdagangan secara langsung itupun dinilai juga disambut baik oleh Plt Presiden Nigeria sehingga dapat memangkas rantai distribusi dan penjualan dan berdampak positif terhadap penurunan harga.
“Acting presidennya, beliau setuju bahwa untuk perdagangan ini sebaiknya kita jajaki perdagangan yang sifatnya langsung. Sehingga akan memotong chains. Dari segi harga, jadi dengan perdagangan yang langsung itu tentunya akan lebih menguntungkan kedua negara,” ungkap Retno.