Jumat 02 Jun 2017 03:30 WIB

PAD Solo Dari Retribusi Pedagang Pasar Ditarget Meningkat

Rep: Andrian Saputra/ Red: Budi Raharjo
Pengemudi becak melintas di depan bangunan baru Pasar Klewer sisi barat di Solo, Jawa Tengah, Minggu (23/4).
Foto: Antara/R. Rekotomo
Pengemudi becak melintas di depan bangunan baru Pasar Klewer sisi barat di Solo, Jawa Tengah, Minggu (23/4).

REPUBLIKA.CO.ID,SOLO -- Pendapatan asli daerah (PAD) Kota Solo dari retribusi pedagang pasar tradisional ditargetkan meningkat tahun ini. Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo, Subagiyo optimistis hal tersebut dapat tercapai pasca pedagang di sejumlah pasar tradisional di Solo telah menggunakan e-retribusi dalam pembayaran pungutan kios pasar.

“Ada target untuk pasar Klewer Rp 3,9 miliar tahun ini, kalau pasar se-Solo itu RP 20,2 miliar itu ditargetkan naik sekitar Rp 200 juta,” tutur Subagiyo dalam peluncuran dan penggunaan e-retribusi oleh pedagang di pasar Klewer Solo, Kamis (6/1).

Dia mengungkapkan selama ini PAD dari retribusi pedagang pasar tak optimal lantaran penarikan retribusi yang kerap terkendala. Kata dia, masih banyak pedagang yang menunda pembayaran retribusi hingga menunggak berbulan-bulan. Diharapkan dengan hadirnya cara baru bagi para pedagang dalam membayar retribusi, akan berdampak pada meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Sementara itu, e-retribusi telah berlaku di lima pasar tradisional yang telah mulai Kamis (6/1). Diantaranya di pasar pasar Klewer, pasar Gading, pasar Tanggul, pasar Sibela Mojosongo dan pasar Bangunharjo.

“E-retribusi juga membuat efisiensi bagi petugas kami, yang biasanya 10 orang untuk mengurusi retribusi ini, jadi hanya tiga orang saja untuk mengwasi mesin e-retribusi dan melakukan sosialisasi,” tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement