Selasa 30 May 2017 12:31 WIB

BI: Rating S&P Penopang Hadapi Gejolak Ekonomi Dunia

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga pemeringkat internasional Standart & Poor's (S&P) baru saja meningkatkan peringkat Indonesia menjadi layak investasi (investment grade). Maka diharapkan, peringkat tersebut dapat menarik investor lebih banyak lagi baik asing maupun domestik. 

Bank Indonesia (BI) juga menyatakan, peringkat dari S&P akan menjadi dasar bagi investor asing untuk memindahkan dana investasinya ke Indonesia. "Ini menjadi penopang bagi Indonesia dalam menghadapi gejolak sentimen ekonomi dunia, terutama dari Amerika Serikat (AS)," ujarnya kepada wartawan di Gedung BI, Senin, (29/5).

Ia menjelaskan, meski kini sentimen kurs dolar AS menguat namun secara year to date (ytd), rupiah pun masih menguat 1,2 persen. "Jadi peningkatan peringkat tersebut mendorong aliran dana masuk untuk investasi asing langsung (foreign direct investment) hingga 1,5 tahun ke depan," tutur Agus. 

Maka dirinya mengimbau, agar investasi langsung itu bisa diarahkan pemerintah ke berbagai sektor industri strategis demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi nasional yang berkualitas akan menjadi daya tarik untuk investor asing. 

 

"Untukk itu pemerintah dan masyrakat harus menjaga momentum positif yang tengah didapatkan Indonesia," tegas Agus. Berdasarkan data BI, dana investor asing yang masuk ke Indonesia telah menembus Rp 180 triliun sampai pekan lalu.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement