REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pertumbuhan laba industri Cina naik 14 persen pada April 2017 dibandingkan dari periode yang sama di tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini seiring dengan adanya peningkatan perdagangan global.
Biro Statistik Nasional menyatakan, keuntungan industri meningkat menjadi 83,6 miliar dolar AS. Jumlah tersebut meningkat 8,5 persen dibandingkan dengan periode tahun lalu.
Pertumbuhan industri ini didukung oleh perdagangan global dan investasi yang lebih kuat sehingga memberikan harga yang lebih baik bagi produsen. Eksportir Cina memanfaatkan permintaan yang membaik ini ditengah kekhawatiran bahwa ekonomi global dapat melambat dalam jangka panjang.
"Secara umum, keuntungan industri masih mempertahankan pertumbuhan yang baik," kata Biro Statistik Nasional dalam sebuah pernyataan yang dilansir Bloomberg, Ahad (28/5).
Sementara itu, rasio utang perusahaan industri Cina turun menjadi 56,2 persen pada akhir April 2017. Di sisi lain pertumbuhan industri pada kuartal I 2017 melonjak 24,4 pernsen menjadi 2,28 triliun yuan karena sebanyak 38 dari 41 industri memperoleh keuntungan lebih baik dari tahun lalu.
Sedangkan, biaya pendanaan perusahaan meningkat karena beban keuangan naik 4,2 persen year on year. Prospek pertumbuhan domestik Cina menghadapo ketidakpastian karena pembuat kebijakan mencoba mengendalikan kredit yang berlebihan.
Penurunan peringkat utang Cina oleh Moody's Investors Service pekan lalu bertepatan dengan momentum melemah menyusul ekspansi yang lebih baik dari perkiraan di kuartal I 2017.