REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengunjungi proyek Light Rail Transit (LRT) di Palembang pada Rabu, (24/5). Dalam kunjungan kerja tersebut Menhub menjelaskan bahwa proyek pembangunan LRT di Palembang ini sudah mencapai progres 42.68 persen.
Pengerjaannya relatif cepat di atas target yang telah ditetapkan saat dimulainya pembangunan. ''Kita akan selesaikan konstruksi pada Desember 2017 dan pada bulan Maret tahun depan dilanjutkan dengan pembangunan sarananya,'' ucap Budi, dalam siaran persnya, Kamis (25/5).
Budi menambahkan, untuk investasi prasarana dilakukan oleh pemerintah sedangkan investasi sarana oleh PT Kereta Api Indonesia yang nantinya akan menggunakan skema Public Service Obligation(PSO).
Kereta yang akan digunakan didesain dengan konstruksi yang aman oleh PT INKA untuk dapat menampung sebanyak 300 orang dan 600 orang pada kondisi 'peak hour'. Terkait dengan tarif yang akan ditetapkan, Budi menjelaskan akan melakukan kajian untuk tarif karena berhubungan dengan daya beli masyarakat.
''Kita sedang mendesain berapa tarif yang akan dikenakan pada saat operasional nanti. Seperti halnya di Jakarta, selisih antara biaya investasi dan daya beli itu yang akan dibayar dengan PSO,'' tambahnya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengapresiasi Menteri Perhubungan karena telah melakukan efisiensi biaya terhadap pembangunan LRT dengan melakukan review terhadap anggaran LRT yang semula sebesar lebih dari 12 triliun menjadi 10.9 triliun. Dengan jarak sekitar 24 km dan 13 stasiun yang akan dibangun, LRT dapat membuat Kota Palembang semakin bergairah dari sisi ekonominya.
''Namun yang paling penting adalah kita dapat membangun proyek dengan efisiensi serta dengan kualitas baik dan dapat menciptakan kesempatan kerja kepada masyarakat,'' kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani mengatakan, pengeluaran Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) untuk anggaran infrastruktur sangat besar hingga Rp 300 triliun. Diharapkan anggaran tersebut dapat digunakan untuk membuat perekonomian Indonesia lebih maju.
Dengan melihat langsung (ke lokasi proyek), lanjut dia, terlihat secara konkret anggaran dana dari APBN tersebut menjadi proyek-proyek seperti yang sekarang ini sedang dikerjakan dan dari sisi rencana waktunya akan selesai dalam waktu dekat. ''Itu yang akan membuat kita makin bersemangat mengelola keuangan negara secara baik,'' kata Menkeu.