Selasa 23 May 2017 21:40 WIB

Awal 2017, Pertumbuhan Ekonomi Jabar di Atas Nasional

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Gedung Sate Bandung
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Gedung Sate Bandung

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Provinsi Jabar, memberikan andil cukup besar untuk menjaga pertumbuhan ekonomi dan tingkat harga  pada level nasional. Karena, Jawa Barat menjadi sebagai salah satu provinsi yang mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Menurut Deputi Gubernur Bank Indonesia Erwin Rijanto, kinerja pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada Tw-I 2017 pun menunjukkan prestasi yang membanggakan. Yakni, kinerja ekonomi di atas nasional, mencatatkan angka pertumbuhan PDRB sebesar 5,24 persen.

"Provinsi Jabar berkinerja Terbaik” secara nasional utamanya di dalam aspek tata kelola yang government," ujar Erwin dalam acara Serah Terima Jabatan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat di KpWi BI Jawa Barat, Senin petang (22/5).

Menurut Erwin, hal tersebut juga sejalan dengan prestasi cemerlang Jawa Barat  yang secara konsisten meraih penghargaan dua kali berturut-turut sebagai. Jawa Barat, dari sisi inflasi, kenaikan tarif khususnya angkutan udara mendorong inflasi Jawa Barat ke angka 3,92 persen (yoy) pada April 2017 dari 2,75 persen (yoy) pada akhir 2016.

Kondisi inflasi di Jawa Barat ini, kata dia, masih lebih rendah dibanding inflasi nasional, dimana kondisi tersebut terbantu oleh deflasi volatile foods seiring masih berlangsungnya masa panen raya sejumlah komoditas. Ke depan, pengendalian volatile foods perlu terus dijaga melalui kontinuitas sinergi dan koordinasi yang solid antara Kantor Perwakilan Bank Indonesia dan pemerintah daerah.

"Salah satu upaya yang dilakukan dengan memperkuat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), "katanya.

Untuk mendorong akselerasi perekonomian Jawa Barat ke depan, kata  dia, terdapat beberapa potensi pengembangan yang dapat diprioritaskan. Yakni, meningkatkan efisiensi pertanian, pariwisata, industri kreatif baik traditional maupun high value dan upgrading ke med-high tech industri seperti otomotif, elektronika, mesin listrik dan petrokimia.

Hal ini, kata dia, sejalan dengan upaya mendorong pertumbuhan daerah yang berkualitas, dan kontinuitas implementasi program pengembangan sektor riil melalui pengembangan komoditas unggulan daerah dan fasilitasi pemberdayaan UMKM perlu terus dijaga. Ia berharap, tetap terjalin sinergi antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Bank Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement