Sabtu 20 May 2017 11:20 WIB

Cerita Sukses Keripik Karuhun, UMKM Binaan Bank BJB

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Nur Aini
Keripik Karuhun Sukabumi UMKM binaan Bank BJB.
Foto: Republika/Sandy Ferdiana
Keripik Karuhun Sukabumi UMKM binaan Bank BJB.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Keripik Karuhun sudah dikenal luas. Camilan pedas tersebut digagas oleh seorang pria bernama H Yana Hawi Arifin (45 tahun). Yana tidak pernah menduga usaha yang dilakukannya dulu akan sukses seperti saat ini.

Berawal dari meracik bumbu bersama kemenakannya yang bernama Rifky, berlanjut ia tekuni dengan merintis usaha keripik singkong yang dimulai sejak April 2011. Pada Mei 2011, Yana pun memberanikan diri memasarkan produk yang terkenal dengan gambar pria memakai ikat kepala itu.

Awalnya Yana hanya memproduksi 100 bungkus per hari dengan peralatan sederhana, dan hanya dilakukan oleh tiga orang pekerja. Saat itu penjualan pada minggu pertama hanya laku sebanyak 20 bungkus. Melihat jumlah penjualan yang sedikit, Yana tidak berhenti. Yana tetap memasarkan produknya tersebut ke beberapa daerah di sekitar Bandung dan Sukabumi.

Berkat keberaniannya itu terbukti di akhir Mei 2011 penjualan produknya kian melonjak hingga mencapai 250 bungkus. bahkan penjualnnya terus meningkat selama bulan Juli hingga akhir Agustus 2011 hingga mencapai 20 ribu bungkus. Pada Mei 2014, produksinya bahkan sudah mencapai 10 ribu bungkus per hari. Kini omzetnya mencapai Rp 2 miliar hingga Rp 3 miliar per bulan.

Ada beberapa hal yang menjadikan Karuhun mendapat tempat di lidah konsumen Indonesia, selain memiliki tiga varian rasa, yaitu rasa kare, keju, hingga sambal ijo, keseimbangan bahan alami yang dipakainya juga menjadi keunggulan Karuhun. Keripik Karuhun terbuat dari singkong khusus yang memiliki kualitas terbaik. Bahan baku singkong misalnya didatangkan langsung dari Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi dan Kecamatan Baros Kota Sukabumi.

Selain itu, kerenyahan dan terasa aroma jeruk juga membuat pemasaran keripik singkong Karuhun menyebar ke seluruh Indonesia. Ke depannya, produk ini akan menembus pasar luar negeri.

Menurut Yana yang merupakan nasabah Bank BJB,  ia masih akan melakukan terobosan lainnya untuk lebih memajukan usahanya tersebut. Antara lain melakukan pembenahan fasilitas produksi yaitu merevitalisasi mesin-mesin lama, melakukan penelitian dan pengembangan varian baru, dan memperluas area pemasaran dan promosi. Pembaruan mesin-mesin itu ia lakukan dengan mengajukan pinjaman modal ke Bank BJB.

Yana berharap Karuhun makanan ringan keripik singkong Karuhun dapat lebih dikenal masyarakat luas baik dalam negeri maupun luar negeri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement