Kamis 18 May 2017 14:12 WIB

Jokowi Kecewa Pembangunan Indonesia Tertinggal di Banyak Aspek

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nur Aini
Presiden Joko Widodo memberikan pengarahan dalam acara Peresmian Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengawas Intern Pemerintah Tahun 2017, di Istana Negara, Kamis (18/5).
Foto: Republika/Debbie Sutrisno
Presiden Joko Widodo memberikan pengarahan dalam acara Peresmian Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengawas Intern Pemerintah Tahun 2017, di Istana Negara, Kamis (18/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo memperlihatkan kekecewaannya denga perkembangan Indonesia dalam sejumlah aspek. Padahal sejak periode kemerdekaan, Indonesia menjadi salah satu negara panutan yang memberikan bantuan dan mengembangkan teknologi cukup pesat.

Jokowi memberikan contoh di bidang pendidikan. Menurutnya, dulu pemerintah Indonesia memberikan bantuan pada negara Malaysia dengan mengirimkan guru terdidik untuk memberikan pelajaran kepada siswa-siswi di sana. Namun sekarang perkembangan pendidikan Indonesia justru kalah dibandingkan Malaysia.

"Sekarang kita sudah kalah (oleh Malaysia)," kata Jokowi dalam pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2017, di Istana Negara, Kamis (18/5).

Contoh lain adalah pembangunan infrastruktur untuk jalan tol. Keberadaan jalan tol Jagorawi pada tahun 70-an menjadi contoh negara lain untuk membangun infrastruktur serupa. Namun dalam 40 tahun setelahnya, Indonesia hanya mampu membangun 780 kilometer (km) jalan tol.

Cina yang dulu belajar membangun jalan tol dari Indonesia sekarang telah mampu membangun 280 ribu km jalan tol. Terlambatnya Indonesia dalam melakukan pembangunan sulit menyalahkan sebagian pihak. Menurutnya, ini menjadi pekerjaan rumah untuk semua pihak yang harus dievaluasi bersama.

Jokowi juga memaparkan mengenai PT PAL yang sudah dimiliki pemerintah sejak 1972. Sekitar 1973, Korea Selatan juga mendirikan perusahaan serupa yang bergerak di bidang industri galangan kapal. Namun, hingga kini perusahaan miliki Indonesia belum maju. Sedangkan perusahaan di Korea Selatan sudah mampu membuat kapal selam.

Perbandingan ini yang akan selalu diingatkan Jokowi kepada semua pihak. Ini mengartikan, ketika pemerintah Indonesia ingin maju maka ada pola pikir yang harus diubah. Menurut dia, etos kerja yang disiplin harus ditingkatkan.

"Ini cara kita kalau tidak mau ditinggal oleh negara yang lain," ujar Jokowi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement