REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat bakal memiliki sebuah sirkuit balap bertaraf internasional. Pembangunan Mandalika Street Race Circuit seluas 120 hektare ini digarap oleh Vinci Construction, BUMN konstruksi asal Prancis. Kawasan ekonomi khusus yang mengandalkan sektor pariwisata ini akan dilengkapi pula dengan convention center dan tujuh hotel berbintang lima.
Direktur Utama PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (persero) atau ITDC, Abdulbar M Mansoer, menjelaskan bahwa pihaknya telah menandatangani lima nota kesepahaman dengan sejumlah investor untuk memulai pembangunan di KEK Pariwisata Mandalika. Kelima kesepkatan tersebut mencakup tiga MoU untuk investasi pengembangan lahan, satu MoU untuk investasi pengembangan atraksi, dan satu MoU untuk investasi penyertaan modal.
Dari lima investor tersebut, terdapat dua investor asing yaitu Sky Wealth (M) Sdn. Bhd. dari Malaysia yang akan membangun hotel berbintang lima di area tepi pantai Tanjung Aan Mandalika dan Jeju Olle Foundation dari Korea yang akan membangun Mereseq Trail, jalan setapak jarak jauh di Bukit Meresek, Mandalika. Sedangkan tiga investor lainnya merupakan investor lokal yaitu PT Bangun Megatama Wisata dan PT Metro Lestari Utama yang akan membangun hotel berbintang lima dan PT Alam Hijau Permata yang akan berinvestasi pada penyertaan modal di Hotel Pullman yang sedang dibangun oleh lTDC.
Ditargetkan akan ada 1.500 kamar hotel yang siap dihuni pada 2019 mendatang. Pemerintah menargetkan, nilai investasi yang bisa terealisasi sebesar Rp 7 triliun, yang terdiri dari Rp 5 triliun untuk pembangunan sirkuit balap dan Rp 2 triliun untuk pengembangan hotel berbintang 5 di Mandalika.
Penandatanganan lima nota kesepahaman kali ini sebetulnya menambah jumlah investor yang bekerja sama dengan ITDC dalam pemanfaatan lahan di Mandalika. Hingga saat ini, selain pembangunan badan jalan dan penataan kawasan, sebanyak empat investor telah bekerjasama dengan lTDC dalam membangun akomodasi bintang empat dan lima yang akan menyediakan 1.500 kamar pada 2019, dan satu investor telah membangun fasilitas pengolahan air laut dengan teknologi Sea Water Reverse Osmosis atau SWRO.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan, selama lima tahun ke depan KEK Pariwisata Mandalika secara bertahap akan menyediakan lapangan kerja baru bagi sekitar lima ribu pekerja. Industri kreatif masyarakat juga diyakini akan tumbuh pesat sejalan dengan meningkatnya kebutuhan suplai bahan-bahan yang diperlukan untuk operasional propertic properti yang akan berdiri di lahan kawasan seluas 1.175 hektar tersebut.
"Tentu saja ada faktor-faktor khusus di daerah yang menarik bagi investor. Keadaan alamnya misalnya, Mandalika itu dipengaruhi oleh adanya lingkungan dan keadaan alam yang cocok untuk dikembangkan melalui Pariwisata," jelas Darmin.