Senin 15 May 2017 09:54 WIB

Serangan Ransomware WannaCry tak Berdampak pada IHSG

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Nidia Zuraya
Pekerja melihat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta. ilustrasi
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pekerja melihat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat ke level 5.689. Penguatan tersebut ditopang oleh tujum saham sektoral yang berada di zona hijau pagi ini.

Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada, memprediksi IHSG akan berpeluang menguat ke level resistance di area 5.693 dan 5.711. ''Laju IHSG yang di akhir pekan mengalami kenaikan seharusnya dapat membuka peluang penguatan selanjutnya,'' ucap Reza saat dihubungi, Senin (15/5).

Akan tetapi, lanjut dia, oleh karena secara intraday kenaikan tersebut belum terlalu kuat, maka perlu mendapat perhatian dimana kenaikan yang terjadi masih cukup rentan karena posisi akhir lebih rendah dari posisi pembukaan. 

''Oleh karena itu, tetap mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat laju IHSG kembali melemah,'' ujar dia.

Terkait dengan serangan virus Ransomware WannaCry di beberapa negara, ia menilai hal tersebut bisa saja berpengaruh terhadap IHSG. Oleh karena itu, perlu ada langkah antisipasi agar tidak menggangu perdagangan.

''Namanya virus tentu akan berpengaruh. Sekarang tinggal bagaimana cara antisipasi dan penanganannya agar tidak meluar ke jaringan lainnya,'' jelas Reza. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement