Ahad 14 May 2017 21:34 WIB

Kemenperin Kerja Sama Pendidikan Vokasi dengan Universitas Tsinghua

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Hazliansyah
Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto meninjau pesawat terbang CN235-220M Multi Purpose, sebelum ferry flight, di Hanggar Finaly Assy Fixed Wing PT DI, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Selasa (27/12).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto meninjau pesawat terbang CN235-220M Multi Purpose, sebelum ferry flight, di Hanggar Finaly Assy Fixed Wing PT DI, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Selasa (27/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian menjalin kerja sama pendidikan vokasi dengan Universitas Tsinghua, Cina. Dengan kerja sama yang akan dilakukan, Kemenperin berharap metode pendidikan vokasi yang digunakan oleh Tsinghua University dapat diterapkan di Indonesia.

Kesepakatan untuk kerjasama itu terjadi saat Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto melakukan kunjungan ke Tsinghua University di Beijing, Cina, untuk menandatangani Letter of Intent (LOI) tentang Pemberdayaan Manusia pada Inovasi dan Kepemimpinan Kewirausahaan untuk Industri 4.0, Sabtu (13/5).

Saat kunjungan tersebut, Menperin sempat meninjau Tsinghua X-Lab dan Tsinghua i-Center, yakni lembaga inovasi dan inkubasi di Tsinghua University yang memiliki sistem pendidian terpadu antara ilmu akademik dan praktik industri atau disebut dual system.

“Sistem pendidikan tersebut dapat diadopsi pada pelaksanaan program vokasi industri yang dicanangkan oleh Kemenperin,” kata Airlangga, lewat keterangan resmi pada Republika.co.id, Ahad (14/5).

Ia menyebut, kerjasama dengan Tsinghua akan dimulai dengan membangun kemitraan dengan lembaga pendidikan yang ada dibawah pembinaan Kemenperin, seperti Akademi Pimpinan Perusahaan (APP), Pusdiklat Industri, serta Bali Creative Industry Center (BCIC).

Pengembangan pendidikan vokasi merupakan salah satu fokus Kemenperin di tahun ini. Airlangga mengatakan, pendidikan vokasi merupakan upaya untuk meningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) industri agar dapat bersaing dalam menghadapi tantangan revolusi industri keempat.

"Salah satu inisiasi yang telah dilakukan oleh Kementerian Perindustrian dalam rangka menghadapi Industri 4.0 adalah dengan menyiapkan tenaga kerja terampil yang siap pakai di dunia industri."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement