Jumat 12 May 2017 19:41 WIB

Mendag Beri Toleransi Harga Bawang tak Lebih dari Rp 40 Ribu

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Dwi Murdaningsih
Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita melakukan sidak bawang putih di Pasar Induk Kramat Jati, Jumat (12/5).
Foto: Republika/Intan Pratiwi
Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita melakukan sidak bawang putih di Pasar Induk Kramat Jati, Jumat (12/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita masih memberikan toleransi kepada para pedagang untuk bisa menjual bawang putih tak lebih dari Rp 40.000. Meski demikian, Enggar mengatakan harga jual bawang putih eceran sudah bisa menginjak harga Rp 36.000 pada Jumat (12/5).

Enggar mengatakan toleransi ini diberikan sebab pada pekan sebelumnya haga beli bawang putih pada distributor mencapai Rp 38.000 per kilogram. Setelah pasokan impor masuk pada Jumat (12/5) dini hari tadi harga sudah bisa ditekan.

"Kita kasih toleransi buat mereka yang udah beli lebih mahal Jadi mereka campur dengan stok lalu, dibawah 40ribu kami kasih toleransi sampai akhir mei," ujar Enggar di Pasar Induk Kramat Jati, Jumat (12/5).

Enggar mengatakan batas waktu sampai akhir Mei ini diberikan mengingat para pedagang harus bisa melepas stok ke pasaran dengan segera. Jika tidak, maka para pedagang akan semakin kewalahan mengingat pada awal Juni esok akan ada banjir barang impor yang akan didatangkan dari Cina.

"Pada juni akan masuk lagi dan akan kita lepas, masuk dalam skala besar terus untuk mengisi kebutuhan pasar dan menjelang ramadhan ini. Bagi pra importir yang punya stok, maka segera melepas, kalau nggak nanti akan banjir stok. Maka saya gak akan kasih toleransi untuk permainan harga. Kalau ada yang ketahuan penimbunan kita akan tindak tegas," ujar Enggar.

Ia juga mengatakan untuk para importir yang hendak melepas stok dengan harga murah di bawah Rp 32.000 akan diberikan kompensasi dari pemerintah. Ia mengatakan bagi para importir yang mau melepas barang dan bisa menjual lebih murah maka akan mendapatkan prioritas dan kuota impor.

"Bagi mereka yang mau melepas stoknya dengan harga murah, maka kita akan berikan dia prioritas impor. Nanti kemudian semua importir tanda tangan kesepakatan harga," ujar Enggar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement