Jumat 12 May 2017 17:18 WIB

NPCT1 Gunakan Konferensi Pelabuhan untuk Promosi

New Priok Container Terminal One
Foto: npct1.co.id
New Priok Container Terminal One

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT New Priok Container Terminal One (NPCT1) akan diperkenalkan lebih gencar kepada para pelaku industri di Asia Pacifik. Hal itu mengingat masih belum banyak pelaku yang mengetahui lini usaha terbaru antara Pelindo yang mengandeng Mitsui Co sebagai operator pelabuhan.

"Perusahaan kami baru berdiri Agustus lalu dan masih banyak yang belum mengenalnya. Ajang IAPH ini merupakan momentum terbaik untuk mengenalkan layanannya tersebut," jelas Makoto Saito, presiden direktur NPCT 1 dalam keterangan, Jumat (12/5). 

Makoto menjelaskan, target utama perusahaan adalah mengajak para pelaku industri di Asia untuk bisa singgah di pelabuhan yang dimiliki oleh PT Pelindo II tersebut. Saat ini, sebagian besar kapal yang dilayani berasal dari pasar ASEAN dan sebagian kecil masuk ke Asia hingga Australia. "Kami ingin menyasar target yang lebih luas dari pelaku industri di trans-Pasifik dan trans-Atlantik," ungkap Makoto.

Menurut dia, harapan tersebut tidak berlebihan karena sistem pengelolaan NPCT1 sudah efektif dan efisien. Pekerjaan rumah yang harus dikerjakan saat ini adalah mengenalkan serta menarik para konsumen dari luar negeri untuk singgah.

"Sudah merupakan tanggung jawab kami untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelabuhan. Memang terkadang masih muncul permasalahan konektivitas di hinterland yang seharusnya bisa diselesaikan dalam waktu dekat," ujar dia.

Makoto menjelaskan, peningkatan kualitas layanan pelabuhan tidak hanya meningkatkan jumlah ekspor dan impor semata. Akan tetapi secara lebih luas juga mendorong pertumbuhan ekonomi riil di masyarakat. Karena peningkatan ekspor dan impor pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga tingkat UMKM. 

"Konferensi pelabuhan ini tidak hanya membuka peluang bagi kegiatan ekspor-impor dengan berbagai inovasi dalam pengelolaan pelabuhan semata, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor riil dan UMKM," ujar Hari Siaga Amijarso, corporate secretary BRI.

Menurut dia, tingginya volume ekspor-impor menjadi salah satu faktor pendorong untuk meningkatkan permintaan di dalam ataupun di luar negeri yang menggairahkan pertumbuhan industri hingga UMKM. Pertumbuhan tersebut perlu didukung dengan dukungan pembiayaan melalui perbankan.

"Dukungan Bank BRI terhadap acara ini merupakan komitmen untuk memajukan sektor maritim yang merupakan sektor strategis. Selain itu, Bank BRI juga berkomitmen untuk memberikan pelayanan jasa keuangan yang terintegrasi untuk men-support semua pelabuhan yang ada di Indonesia". papar Hari. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement