Jumat 12 May 2017 08:13 WIB

Usaha Mikro Naik Kelas Harus Tingkatkan Manajemen Keuangan

Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UKM) asal Indonesia perkenalkan kaus kaki halal pertama di dunia pada MIHAS 2017, Jumat, (7/4).
Foto: Republika/Iit Septyaningsih
Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UKM) asal Indonesia perkenalkan kaus kaki halal pertama di dunia pada MIHAS 2017, Jumat, (7/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Deputi Bidang Pengembangan SDM Kementrian Koperasi dan UKM Prakoso BS berharap para pelaku KUMKM yang akan naik kelas dari usaha mikro menjadi usaha kecil agar lebih lagi memperhatikan manajemen pengelolaan keuangan usahanya.

"Artinya, bila sudah naik kelas menjadi usaha kecil, maka pengelolaan keuangan usaha harus dimenej dengan lebih baik lagi", kata Prakoso saat memberikan pengarahan kepada ratusan orang peserta pelatihan dalam rangka peningkatan Capacity Building bagi KUMKM se-Provinsi Bengkulu, di Kota Bengkulu, Selasa (9/5) berdasarkan rilis yang diterima republika.co.id.

Prakoso juga menekankan pentingkan pelaku usaha kecil untuk mulai menggeluti pemasaran melalui online atau e-Commerce. "Memperluas jaringan pemasaran bagi produk yang dihasilkan melalui online juga bakal semakin meningkatkan kinerja usahanya. Jangan pernah menunda-nunda untuk mulai masuk ke dunia pemasaran melalui e-Commerce, karena memang sekarang sudah memasuki era digital", tandas Prakoso.

Untuk itu, lanjut Prakoso, pihaknya akan terus melakukan program pendampingan bagi usaha mikro dan kecil, khususnya bagi usaha mikro yang akan naik kelas. "Pendampingan yang akan kita lakukan, selain menyangkut manajemen mengelola usaha dan pasar online, juga akan diberikan semacam pelatihan mengemas produknya. Karena, salah satu kunci sukses sebuah produk diterima oleh pasar adalah faktor kemasan. Kemasan produk tak boleh lagi asal-asalan. Produk berkualitas akan semakin bernilai bila unsur kemasan juga menjadi perhatian utama", kata Prakoso.

Dalam kesempatan itu juga Prakoso menyebutkan bahwa pihaknya berencana akan memberikan bantuan pelatihan lainnya melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Kementerian koperasi dan UKM tahun 2018. "Pelatihan akan menyasar kalangan nelayan, pelaku UKM di sektor kuliner, kerajinan, dan sebagainya. Targetnya jelas, agar pelaku usaha mikro bisa naik kelas menjadi usaha kecil", tegas Prakoso.

Sementara itu, dalam sambutannya, Wakil Gubernur Bengkulu memberikan apresiasi atas diselenggarakannya pelatihan tersebut. "Saya sangat mendukung acara pelatihan seperti ini karena bermanfaat bagi kemajuan usaha pelaku UKM di Bengkulu. Potensi daerah Bengkulu sangat bagus bila mampu dimanfaatkan oleh pelaku usaha, khususnya kalangan usaha mikro dan kecil", pungkas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement