REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA - Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) MPP Holtekam, Jayapura dapat menghemat biaya operasi PT PLN (Persero) Rp 220 juta per hari jika menggunakan bahan bakar HSD oil dan sekitar Rp 383 juta/hari bila menggunakan bahan bakar gas. Pembangkit berada 50 megawatt (MW) itu baru saja diresmikan Presiden Joko Widodo, pada Selasa (9/5).
Direktur Pengadaan PLN, Supangkat Iwan Santoso mengatakan beroperasinya PLTMG ini akan meningkatkan daya mampu sistem Jayapura hingga lebih dari 80 persen. Sehingga sistem menjadi lebih handal dan memberikan peluang penambahan penyambungan pelanggan dan investor baru. PLTMG Jayapura ini didisain dapat beroperasi dengan 2 jenis bahan bakar yakni HSD oil dan gas.
"Proyek PLTMG telah ditandatangani pada tanggal 21 Desember 2016 dan telah efektif 17 Januari 2017. Proyek dengan nilai investasi Rp 786 Milyar ini mampu menyerap tenaga kerja 448 orang pada saat beban puncak dan ditargetkan selesai pada bulan September 2017," ujar Iwan lewat keterangan tertulis, pada Kamis (11/5).
Ia menerangkan Konsumsi HSD oil PLTMG ini diperkirakan per hari mencapai 198 kl/hari dan bila menggunakan gas 6.577 MMBTUD. Penghematan setelah beroperasinya PLTMG MPP Jayapura ini dikalkulasikan sekitar Rp 220 juta/hari dengan bahan bakar HSD oil dan sekitar Rp 383 juta per hari bila menggunakan bahan bakar gas.
PLTMG MPP Jayapura 50 MW dibangun di Desa Holtekam, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Provinsi Papua dibangun diatas area 2,2 hektare. Pembangunan ini merupakan tahap awal dari program 35 ribu mw yang ada di tanah Papua. Dalam program 35 ribu mw, Papua dan Papua Barat akan mendapatkan tambahan daya sebesar 320 mw.