Sabtu 06 May 2017 14:17 WIB

Eti, Buruh Mute yang Berhasil Buka Lapangan Kerja

Eti Sulastri
Foto: Amartha Fintek
Eti Sulastri

REPUBLIKA.CO.ID,Belajar tidak melulu harus dilakukan secara formal dengan panduan buku dan pengajar. Itulah yang telah dilakukan oleh Eti Sulastri (25 tahun).

Eti yang bekerja sebagai pemasang mute pada berbagai kerudung dan baju, awalnya hanya belajar secara otodidak. Ia mulai belajar sejak duduk di bangku sekolah dasar.

Kala itu Eti diminta tetangganya untuk mencoba memasang mute pada baju pengantin, dan ternyata hasilnya bagus dan rapi. Eti pun mulaim enekuni keterampilan tersebut. Ia mulai dipercaya oleh banyak orang untuk emasang mute pada berbagai pakaian dan kerudung.

Setelah lulus Sekolah Dasar, Eti mantap untuk bekerjasebagai buruh pemasang mute. Selama hampir dua belas tahun, ia menjalani pekerjaan sebagai buruh di beberapatempat. Hingga pada 2015, Eti memulai bisnisnya untuk memasang mute pada baju atau kerudungs esuaidengan permintaan konsumen.

Gantung Status Buruh, Eti Resmi Berwirausaha

Pada 2015, Eti memberanikan diri untuk membuka usaha secara mandiri. Berbekal pengalaman, ketrampilan dan jaringan konsumen yang telah ia miliki, Eti mantap berwirausaha. Bahkan hingga saat ini Eti telah memiliki 15 pekerja untuk membantunya memasang mute sesuai permintaan konsumen.

Pelanggan Eti berasal dari distributor pakaian dan kerudung pasar Tanah Abang. Dalam duahari, Eti dapat memperoleh pesanan hingga 100 potong pakaian atau kerudung. Hal tersebut berarti, dalam satu bulan ia dapat memperoleh permintaan hingga 1.500 pakaian atau kerudung untuk di pasang mute.

Maka setiap bulannya Eti dapat memperoleh laba bersih hingga 2,5 juta rupiah dari usahanya ini.

”Alhamdulillah sih saya dulu banyak kenalan pas jadi buruh terus antar-antar pesenan di Tanah Abang, sekarang bersyukur mereka mau pasang mute ke saya,” cerita Eti dengan penuh rasa bangga.

Mengembangkan usaha

Setiap orang yang membuka usaha tentu ingin dapat berjalan dengan lancar dan terus berkembang. Demikian halnya dengan Eti, ia menambah jumlah pekerjanya agar dapat mengoptimalkan pesanan pelanggan. Hal ini karena semakin hari pelanggan Eti semakin banyak.

Saat pertama kali memulai usaha memasang mute, Eti melakukan semua pekerjaannya sendiri. Lambat laun ia merasa kewalahan. Ia pun mulai berpikir untuk mempekerjakan tetangga-tetangganya yang menganggur. “Ya lumayan kan kalau saya bisa pekerjakan tetangga-tetangga yang nganggur di sekitar rumah, lumayan bagi-bagi rejeki,” ucap Eti sambil tersenyum bahagia.

Dengan pembiayaan dari Amartha, Eti terus mengembangkan usaha yang telah dirintisnya yaitu jasa memasang mute dan juga ia gunakan untuk mendorong usaha suaminya yaitu beternak ikan.

Muai dari 500 ribu rupiah, kini Eti telah memperoleh pembiayaan ketujuhnya, yaitu sebesar lima juta delapan ratus ribu rupiah. Eti menggunakannya untuk membeli berbagai jenis mute terbaru setiap bulan, menambah pekerja, dan melakaukan promosi kepada calon pelanggan, khususnya di pasar Tanah Abang.

Eti seorang visioner. Ia mengalokasikan laba bulanan untuk pengembangan usaha. Eti ingin memproduksi kerudung dan pakaian sendiri, tentunya dengan desainnya sendiri. Dengan begitu Eti berharap, usaha yang ia rintis saat ini dapat semakin berkembang dan sukses.

Bersama Amartha Eti mampu mendorong kemajuan ekonomi keluarga. Eti merupakan contoh nyata mitra Amartha yang kini mampu berwira usaha secara mandiri dan mendorong kemajuan ekonomi keluarganya menjadi lebih baik.

Selain mampu membuka usaha secara mandiri, lewat pembiayaan dari Amartha pula Eti mampu mendorong usaha yang dijalankan oleh suaminya menjadi lebih maju dan berkembang lewat modal yang ia berikan.

Kini Eti dan keluarga telah mantap untuk berwira usaha sebagai jalan untuk mengumpulkan pundi-pundi rupiah keluarga. Semangat, kerja keras dan kesabaran membawa Eti dan keluarga mampu terus berjuang di tengah-tengah perkembangan zaman yang semakin sulit.

Amartha telah membuktikan bahwa semangat ekonomi inklusif lewat pembiayaan kepada lebih dari 30.000 mitranya, telah mendorong berbagai UMKM seperti usah amilik Eti dan keluarganya, menjadi lebih maju dan berkembang, sehingga mampu meningkatkan kemajuan ekonomi keluarga di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement