REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi Papua menyatakan investasi yang masif di Papua akan diarahkan kepada pada keberpihakan, perlindungan, dan pemberdayaan masyarakat. Sehingga kegiatan investasi harus melibatkan dan memberi manfaat yang sebesar- sebesarnya lagi masyarakat.
Untuk menarik investor ke Papua, Gubernur Papua Lukas Enembe menyatakan pihaknya, terus melakukan pembenahan birokrasi untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi penanaman modal dalam negeri maupun asing untuk berinvestasi di Papua.“Dengan dilimpahkannya seluruh jenis perizinan melalui satu pintu investasi di Papua terus meningkat," ujar dia dalam siaran pers yang diterima republika.co.id, Rabu (4/5).
Tahun lalu, target investasi Provinsi Papua secara nasional pada 2016 berada di urutan kedua se-Indonesia. Investasi di Papua mencapai Rp 40,5 triliun atau 20,84 persen setelah Provinsi Jawa Timur yang mencapai 60,11 persen.
“Tentunya target ini merupakan target kita bersama, namun tantangan yang kita hadapi adalah semakin tingginya persaingan dalam menarik investasi,” ujar dia.
Dia menjelaskan, kebijakan investasi di Papua selama ini diarahkan kepada kepentingan masyarakat. Lagipula adanya investasi di samping dapat memberikan keuntungan, juga diharapkan menjadi transformasi teknologi dan kemampuan manajerial yang dapat membangun jiwa kewirausahaan kepada masyarakat.
“Sehingga pada saat dan dalam waktu tertentu masyarakat adat Papua dapat mengola tanah, hutan dan seluruh kekayaan alam lainnya secara mandiri yang menghidupi diri dan keluarganya serta masyarakat di sekitarnya atau menjadi tuan di rumah sendiri,” kata Lukas.
Dia menerangkan, untuk mewujudkan Papua Bangkit, Mandiri dan Sejahtera, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Papua melaksanakan kegiatan penanaman modal kepadal masyarakat dunia usaha yang bertujuan agar perusahaan PMA/PMDN dapat menyampaikan perkembangan perusahaan dan dampaknya terhadap masyarakat.
“Kegiatan ini akan dilakukan secara terus menerus di lima wilayah adat pada tahun 2017 agar membuka ruang dan waktu untuk perusahaan, guna menyampaikan keberhasilan yang telah dibuat kepada masyarakat dan tantangan yang dihadapinya,” ucap Lukas.