REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sudah memberlakukan sistem direct call atau pengiriman langsung internasional dari beberapa pelabuhan di Indonesia. Ia mengatakan, direct call ini bisa menekan biaya logistik dan efisiensi waktu.
Budi mengatakan beberapa daerah seperti Jawa Tengah, Jawa Timur dan Indonesia Timur sudah melakukan direct call ke beberapa negara yang menjadi tujuan ekspor. Hal ini juga seiring dengan pengembangan pelabuhan pelabuhan di Jawa Tengah, Jawa Timur dan beberapa pelabuhan di Indonesia Timur.
Budi menilai, direct call tersebut tak hanya bisa dilakukan di pelabuhan asal, tetapi juga bisa melewati Tanjung Priok sebagia pusat hub internasional. Ia mengatakan, jika memang pengiriman negara tujuan lebih dekat dengan lokasi asal, maka bisa langsung dikirim. Namun, jika negara tujuan seperti Cina maka bisa melalui Tanjung Priok.
"Tapi yang di indonesia timur lebih bagus, paling direct call ke singapore ya kan malaysia, kita pengen, kecuali tujuan mereka ke sana, tapi kalau tujuan mereka ke cina lebih efisien di Pelabuhan Tanjung Priok, karena dia lebih murah tarif yang kita berlakukan lebih proposional lebih murah," ujar Budi di Rakornas Kemenko Maritim, Kamis (4/5).
Budi mengakui bahwa memang perlu sosialisasi dan meyakinkan banyak pihak untuk melakukan transhipment di Indonesia. Budi mengatakan pihaknya akan melakukan komunikasi intensif dengan para pihak asosiasi logistik, pengusaha dan kerja sama internasional untuk mengkampanyekan transhipment di Indonesia.
"Memang tidak mudah karena orang belum yakin, kita intensif kita lakukan, nanti kita bahas tarif, bahas roundtable mengenai volume, ini jadi pasti akan ke Pelabuhan Tanjung Priok," ujar Budi.