Kamis 04 May 2017 16:11 WIB

Harga Sayuran Merangkak Naik Jelang Ramadhan

Rep: Lilis Handayani/ Red: Nur Aini
Sayuran (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Sayuran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU  -- Menjelang bulan puasa, harga sejumlah kebutuhan pokok di pasar tradisional di Kabupaten Indramayu merangkak naik. Kenaikan tertinggi terjadi pada harga sayuran dan bumbu dapur.

 

Hal itu seperti yang terlihat  di Pasar Karangampel Indramayu, Kamis (4/5). Di pasar tersebut, kenaikan harga terjadi sejak sepekan terakhir. Kenaikan harga yang signifikan di antaranya terjadi pada bawang putih dari yang awalnya Rp 28 ribu per kg kini menjadi Rp 60 ribu per kg.  Selain itu, bawang merah dari Rp 24 ribu per kg menjadi Rp 28 ribu per kg.

 

Selain itu, harga cabai rawit biasa yang semula Rp 28 ribu per kg kini menjadi Rp 32 ribu per kg dan harga cabai merah dari Rp 24 ribu per kg menjadi Rp 28 ribu per kg.  

 

Sedangkan dari komoditas sayuran, kenaikan harga di antaranya terjadi pada wortel dan tomat. Kedua sayuran itu masing-masing mengalami kenaikan Rp 4.000 per kg, dari yang awalnya Rp 6.000 per kg menjadi Rp 10 ribu per kg.

 

"Kenaikan harga ini mungkin karena sudah dekat bulan puasa. Biasanya begitu,’’ kata seorang pedagang sayur di Pasar Karangampel, Sutardi.

 

Sutardi mengatakan, menjelang bulan puasa, permintaan bahan kebutuhan pokok, terutama sayuran dan bumbu dapur mengalami kenaikan. Seperti hukum ekonomi, harga pun ikut naik saat permintaan barang meningkat. Menurut Sutardi, pasokan sayuran dan bumbu dapur dari petani juga berkurang. Hal itu terjadi akibat faktor cuaca yang membuat banyak tanaman mengalami gagal panen.

 

Sementara itu, kenaikan harga sayuran dan bumbu dapur dikeluhkan para pembeli, terutama kalangan ibu rumah tangga dan pedagang masakan. Kenaikan harga komoditas tersebut membuat pengeluaran mereka bertambah.

 

Seorang pedagang masakan di Kelurahan Margadadi, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Toya menyatakan, modal yang harus dikeluarkannya jadi bertambah besar. Padahal, dia tidak bisa meningkatkan harga jual masakannya. "Penggunaan bumbu tentu tidak bisa saya kurangi. Nanti masakan jadi kurang sedap,’’ ujar Toya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement