Kamis 04 May 2017 14:01 WIB

Indonesia Mulai Masuki Fase Negara Legenda Wisata Halal Global

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nidia Zuraya
Pembukaan acara Rembuk Republik telah dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya oleh seluruh hadirin. Kamis (4/5) siang.
Foto: Republika/Dea Alvi Soraya
Pembukaan acara Rembuk Republik telah dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya oleh seluruh hadirin. Kamis (4/5) siang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belanja wisata halal global saat ini 130 miliar dolar AS dan pada 2020 diproyeksikan menjadi 200 miliar dolar AS. Indonesia mulai memasuki fase negara legenda wisata halal global.

Indonesia memiliki keindahan alam dan beragam budaya sebagai kekuatan memajukan pariwisata halal. Demografi Indonesia dengan populasi muslim terbesar di dunia membuat potensi wisata halal menjanjikan.

Apalagi kelas menengah muslim Indonesia tinggi yang memiliki pemahaman atas arti penting wisata halal. Jumlah wisata muslim saat ini mencapai 120 juta, diprediksi menjadi 170 juta pada 2020.

Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), telah menjadi salah satu tujuan wisata halal Indonesia. Bukan hanya itu, Lombok juga telah meraih sejumlah penghargaan internasional sebagai destinasi utama wisata halal dunia. Sejumlah provinsi lain pun telah mendeklarasikan sebagai tujuan wisata halal. Mereka di antaranya Sumatra Barat, Aceh, Jawa Barat dan Sumatra Utara.

Demi mendukung harapan Indonesia sebagai tujuan wisata halal, Republika bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata, Provinsi NTB dan Dompet Dhuafa menggelar Rembuk Republik dengan tema "Peluang dan Tantangan Industri Halal Indonesia".

Pemimpin Redaksi Republika, Irfan Junaedi mengatakan, dengan acara ini Republika ingin mengenalkan kekuatan Indonesia sebagai tujuan wisata halal. Selain itu, acara ini juga untuk memperkenalkan kriteria industri wisata halal dan memperkenalkan tujuan wisata yang sudah memenuhi standar wisata halal.

"Kita pun mendorong daerah-daerah lain untuk memajukan wisata halal dan mendorong berkembangnya industri halal pendukung wisata halal," ujar Irfan dalam acara Rembuk Republik, di Balairung Soesilo Soedarman, Kementerian Pariwisata, Kamis (4/5).

Dengan kegiatan ini diharapkan akan meningkatkan jumlah turis wisata halal serta mendorong tumbuhnya ekonomi kecil, mikro dan menengah serta ekonomi kreatif.

Adapun diskusi Rembuk Republik diisi oleh Menteri Pariwisata, Arief Yahya dan Gubernur NTB TGB M Zainul Majdi. Pembicara pada panelis Pakar Marketing Kafi Kurnia, Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal Kemenpar dan Komisaria Utama Hotel Sofyan, Riyanto Sofyan, dan Ketua Indonesian Islamic Travel Communication Forum, Priyadi Abadi.

Pada kesempatan ini, Gubernur NTB sekaligus meluncurkan Pesona Khazanah Ramadhan di Bumi Seribu Masjid. Program ini merupakan kegiatan-kegiatan keagamaan yang berlangsung selama Ramadhan ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement