Rabu 03 May 2017 20:17 WIB

Pembangunan Jalan Tol Soroja Terkendala Pembebasan Lahan dan Cuaca

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Budi Raharjo
Sekda Jabar Iwa Karniwa melakukan kunjungan ke pembangunan Tol Soroja (Soreang-Pasir Koja), Rabu (27/7). (Republika/Ari Lukihardianti)
Foto: Republika/Arie Lukihardiyanti
Sekda Jabar Iwa Karniwa melakukan kunjungan ke pembangunan Tol Soroja (Soreang-Pasir Koja), Rabu (27/7). (Republika/Ari Lukihardianti)

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa mengakui pembangunan proyek jalan Tol Soreang-Pasir Koja (Soroja) masih terkendala. Pengerjaannya masih jauh dari harapan meski saat ini progres pembangunan struktur jalan sudah hampir rampung.

Iwa mengatakan perkembangan kontruksi dari bulan Maret lalu naiknya kurang signifikan. Hingga bulan April, progres kontruksi Tol Soroja baru mencapai 71,042 persen dari awal Maret lalu total kontruksi mencapai 65 persen. Progres ini didominasi pekerjaan struktur 98 persen dan timbunan tanah baru 67 persen.

"Target kami berharap Soroja ini cepat selesai, tapi fenomena di lapangan tidak semudah membalikkan telapak tangan,"ujar Iwa di Kota Bandung, Rabu (3/5).

Menurutnya, berdasarkan laporan PT Citra Marga Lintas Jabar (CMLJ) selaku kontraktor Jalan Tol Soroja masih terdapat sejumlah kendala yang terjadi di lapangan dalam pengerjaan jalan tol sepanjang 10,55 kilometer itu. Di antaranya pembebasan lahan juga cuaca.

Iwa menyebutkan pembebasan lahan memang sudah nyaris selesai. Namun salah satu masjid masih menunggu tahapan pembangunan. "Pembebasan lahan pun ternyata tidak mencukupi sehingga dilakukan proses design ulang di lokasi Citeureup dan Tegal‎ Caang," ujarnya.

Kendala cuaca juga dikatakannya mempengaruhi pengerjaan. Hujan yang masih sering turun menghambat terutama untuk penimbunan tanah dan konstruksi jalan.

Kendala dari sisi timbunan tanah, kata Iwa, di mana rata-rata quarry (tambang terbuka) belum memiliki izin galian C sehingga sering timbul masalah. Selain itu, jarak dari quary menuju lokasi proyek sempit sehingga tidak memungkinkan indek24 melewati. Belum lagi lokasi quarry yang jauh dari lokasi proyek.

 

Ia pun mendorong badan usaha yang mengerjakan Tol Soroja untuk mengoptimalkan kinerja proyek. Sehingga pengerjaan tidak berlarut-larut. "Kami akan sesuai kapasitas kami setiap saat selalu memonitor tiap hari pada Direktur badan usaha yang menangani jalan tol. Dorong badan usaha agar terus bergerak sesuai koridor. Saya akan terus memantau perkembangan di lapangan dan tetap optimistis," tuturnya.

Pemprov Jawa Barat pun akan melakukan langkah kordinasi lanjutan soal pembebsan lahan yang tinggal dikit lagi. Diharapkan pemerintah daerah setempat dapat bersilaturahmi dengan salah satu masjid dengan harapan jalan tol bisa digunakan berbarengan dengan pembangunan masjid.

Iwa menambahkan, pengerjaan jalan tol tersebut bisa lancar kalau didukung semua pihak seperti Pemda, BPN, rekanan, badan usaha dan masyarakat agar proses pengerjaan berjalan baik. "Makanya semua pihak duduk bersama bahwa Soroja untuk kepentingan bersama," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement