REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- PT Bank Syariah Bukopin (BSB) berencana naik kelas ke kelompok bank umum kelompok usaha (BUKU) 2 dengan modal inti Rp 1 triliun sampai Rp 5 triliun pada tahun ini.
Direktur Bisnis BSB, Aris Wahyudi mengatakan, rencananya bank induk yakni Bank Bukopin akan menyuntik modal sebesar Rp 200 miliar untuk mendongkrak kelas BSB.
"Kalau memungkinkan tahun ini masuk BUKU 2. Modal inti kami sekarang Rp 800 miliar, tinggal tambah Rp 200 miliar lagi,"kata Aris usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank Syariah Bukopin di Jakarta, Rabu (3/5).
Menurut Aris, selain rencana tersebut memang ada beberapa rencana lain terkait strategic investor dan akuisisi. Adapun beberapa strategic investor yang sedang membidik anak usaha Bank Bukopin ini berasal dari Malaysia dan Timur Tengah. "Umumnya kan investor bank syariah dari sana," imbuh Aris.
Sebelumnya bank asal Malaysia, Affin Holdings Bhd menyebutkan rencananya untuk masuk ke pasar Indonesia dengan mengakuisisi Bank Bukopin Syariah. Namun menurut Aris, sejauh ini belum ada kelanjutan dari rencana tersebut. "Kelanjutannya belum. Sekarang kita akan fokus untuk masuk ke BUKU 2,"kata Aris.