REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dalam rangka menopang program pemerintah terkait bela negara dan ketahanan nasional, Bank BJB mengajak ratusan pelajar mengikuti acara nonton bareng (nobar) Film Seteru di Bioskop XXI , Ciwalk, Kota Bandung, Jumat (28/4). Melalui film ini, Bank BJB mengajak kalangan pelajar untuk sama-sama mengampanyekan gerakan anti tawuran di kalangan pelajar.
Hadir dalam acara nobar, sutradara Film Seteru Hanung Bramantyo dan Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jabar Netty Prasetiyani Heryawan. Senior Vice President Divisi Corporate Secretary Bank BJB Hakim Putratama mengatakan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan antara Bank BJB, Dapur Film dan Direktorat Bela Negara, Kementerian Pertahanan.
Hakim menyatakan, Bank BJB merupakan lembaga perbankan yang memiliki tanggung jawab sosial. Oleh karena itu, pihaknya berkewajiban menciptakan suasana kondusif di tengah masyarakat, khususnya di kalangan pelajar.
Menurut dia, fenomena tawuran di kalangan pelajar tidak boleh dibiarkan. Kata dia, seluruh pihak harus berpartisipasi aktif dalam meredam potensi konflik horisontal tersebut. Oleh karena itu, ungkap Hakim, hadirnya Film Seteru yang menceritakan seputar tawuran pelajar, sangat tepat dijadikan alat untuk membangun spirit kerukunan di kalangan pelajar.
‘’Seteru bukanlah film komersil. Di dalamnya mengandung pesan agar pelajar menjauhi tawuran,’’ ujar Hakim di Ciwalk, Kota Bandung, Jumat (28/4). Dirinya menyebutkan, kampanye gerakan anti tawuran tidak berhenti dengan nobar di Bandung. Pihaknya akan menggelar kegiatan serupa di Cirebon, Depok dan Bekasi. Targetnya, sebut dia, 5.000 pelajar mengikuti kegiatan nobar Film Seteru bersama Bank BJB.
Sutradara Film Seteru Hanung Bramantyo menambahkan, film merupakan medua untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat. Film Seteru, papar dia, sengaja diproduksi selama enam bulan agar pesannya sampai ke masyarakat, terutama kalangan pelajar.
‘’Film ini (Seteru) cocok untuk membangun ketahanan nasional, termasuk menumbuhkan kecintaan pelajar terhadap bangsa ini,’’ ujar Hanung. Dia mengaku, sangat tepat jika pemerintah menjadikan film sebagai salah satu media kampanye demi menciptakan keamanan dan ketahanan nasional.
Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jabar Netty Prasetiyani Heryawan menyatakan, mengantisipasi tawuran di kalangan pelajar harus dilakukan dengan cara persuasif. Kampanye yang digelorakan, tutur dia, tidak hanya diarahkan kepada pelajar dan keluarga. Pasalnya, ungkap dia, keluarga merupakan pondasi utama dalam mendidik generasi pelajar. ‘’Jauhi tawuran. Pelajar kita memiliki peran strategis dalam membangun bangsa ini,’’ tandas Netty.