Kamis 27 Apr 2017 09:41 WIB

Tol Batang-Semarang Diupayakan Bisa Digunakan untuk Arus Mudik

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Bilal Ramadhan
Presiden RI, Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuldjono meninjau penyelesaian pekerjaan tol ruas Batang- Semarang di Kabupaten Batang, Jawa Tengah beberapa waktu lalu.
Foto: Republika / Bowo Pribadi
Presiden RI, Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuldjono meninjau penyelesaian pekerjaan tol ruas Batang- Semarang di Kabupaten Batang, Jawa Tengah beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menghadapi arus mudik dan arus balik Idul Fitri tahun 2017 ini, pemerintah sedang menggenjot pengerjaan ruas Tol Pematang (Pemalang-Batang) dan Tol Batang-Semarang. Targetnya, tahun ini masyarakat sudah dapat menggunakan akses tol di ujung timur dan barat wilayah Pantura Jateng tersebut.

Sayangnya, karena kendala pembebasan lahan, para pemudik belum sepenuhnya dapat memanfaatkan jalur-jalur itu pada lebaran nanti. Kendati demikian, pemerintah berupaya untuk dapat membuat jalur fungsional pada ruas tol Batang-Semarang yang saat ini sedang dalam tahap pengerjaan.

Dalam kunjungan lapangannya ke ruas Tol Pematang dan Batang-Semarang di Kabupaten Batang pada Rabu (24/4), Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Kemenko Bidang Kemaritiman Ridwan Djamaluddin menerima laporan dari Kepala Seksi Umum dan KSDM PT Waskita Karya Forin tentang jalur fungsional Gringsing.

"Kita sedang lakukan pengecoran setebal 10 cm di sepanjang Pasekaran-Gringsing Kabupaten Batang," ujar Forin kepada Deputi III, Ridwan Djamaludin.

Forin, mengungkapkan bahwa pihaknya diberikan target oleh pemerintah untuk menyelesaikan jalur Gringsing tersebut maksimal pada H-10 Idul Fitri 2017. "Tujuannya, agar jalur tersebut dapat digunakan untuk mengurangi volume pemudik ke arah Kota Semarang," tambah pria berkacamata itu.

Apabila lancar, ruas jalur alternatif sepanjang 36 km tersebut akan dapat dilalui kendaraan roda dua dan roda empat berukuran kecil. "Sementara ini, jalur tersebut hanya dapat dilalui kendaraan kecil karena hanya terdiri dari dua lajur saja," tutur Forin.

Agar segera dapat dipergunakan, Kasie Umum dan KSDM PT Waskita itu, meminta kepada Deputi Ridwan agar membantu melobi PLN dan PDAM agar ikut berkontribusi dalam pembangunan tol Grinsing itu.

"Kendala kita di exit tol Gringsing adalah tidak adanya penerang jalan dan air untuk kebutuhan toilet di rest area sementara yang akan kami sediakan, padahal dalam waktu 45 hari jalur ini harus sudah dapat dipergunakan," keluhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement